> >

Dampak Erupsi Gunung Ruang Hari Ini, Peringatan Potensi Tsunami hingga Bandara Ditutup Sementara

Sulawesi | 30 April 2024, 13:39 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus lagi pagi ini, (30/4/2024) pukul 08.35, masyarakat diimbau waspada tsunami (Sumber: PVMBG)

MANADO, KOMPAS.TV - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunungapi Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara menjadi level IV atau 'Awas' per hari ini, Selasa (30/4/2024) dini hari.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah gunungapi berjenis stratovolcano itu dua kali meletus pada Selasa, pukul 01.30 WITA dan 08.35 WITA.

Pada letusan pukul 01.30 WITA, Gunung Ruang mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.

Letusan kembali terjadi pada pukul 08.35 WITA dengan ketinggian kolom abu mencapai 5000 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur dan selatan. 

Baca Juga: Batuan Material Erupsi Gunung Ruang Terlontar hingga 7 Kilometer, Badan Geologi Perluas Jarak Aman

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 30 April 2024

1. Hujan Batu Kerikil

Badan Nasional Penanggulanan bencana (BNPB) menyebut hujan batu dan kerikil terjadi termasuk gempa yang dirasakan saat erupsi berlangsung.

Hujan batu dan kerikil ini dilaporkan memiliki cakupan yang lebih luas jika dibanding dengan erupsi yang terjadi pada 17 April 2024 lalu.

Posko Tanggap Darurat yang didirikan di Desa Apengsala dengan radius 7 kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) pun terdampak oleh hujan batu dan kerikil ini. Kondisi mereda pada pukul 07.55 WITA.

Secara visual tampak adanya lontaran lava pijar membumbung ke angkasa disertai material vulkanik dan membuat langit berwarna merah menyala disertai petir yang menyambar-nyambar dan merupakan bagian dari gejala vulkanologi.

2. Jaringan Listrik Dipadamkan

BNPB juga mengatakan demi alasan keamanan dan keselamatan, jaringan listrik di Pulau Tagulandang telah dipadamkan.

Hal itu membuat sinyal telekomunikasi lemah sehingga hal itu sedikit menjadi kendala koordinasi BNPB di lapangan.

3. Peringatan Tsunami

Pada tingkat aktivitas Gunungapi Ruang Level IV 'Awas' maka direkomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 7 km dari pusat kawah aktif.

BNPB mengimbau masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami akibat material erupsi yang masuk kelaut/runtuhnya tubuh gunungapi ke dalam laut.

Baca Juga: Gunung Ruang Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2 Km, Status Naik jadi Level Awas

4. Dua Bandara Ditutup

Akibat dampak erupsi Gunung Ruang, dua bandara ditutup sementara yaitu Bandara Sam Ratulangi dan Bandara Djalaluddin Gorontalo.

Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara kemungkinan akan ditutup sementara mulai pagi ini hingga Rabu (1/5) siang.

Menurut pantauan Antara, Bandara Sam Ratulangi tertutup debu vulkanik tipis. Kendaraan yang parkir atau pun lalu lalang masuk dan keluar bandara terlihat berwarna keabu-abuan, begitupun dengan atap bandara.

Warga yang akan melakukan perjalanan ke beberapa destinasi domestik mengurungkan niatnya bepergian dan masih menunggu kabar dibukanya bandara.

Sementara itu, Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo, Joko Harjani, mengatakan penutupan sementara dilakukan pada 30 April 2024, mulai pukul 10.00 WITA sampai dengan 16.00 WITA.

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara yang saat ini telah meluas hingga ruang udara Bandara Djalaluddin Gorontalo kata Joko, mengganggu keselamatan penerbangan di wilayah Provinsi Gorontalo.

Sampai saat ini, pihak Bandara Djalaluddin Gorontalo beserta pemangku kebijakan terkait, termasuk Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, GM Airnav Manado, dan Pelayanan Informasi Aeronautika Manado terus melakukan koordinasi secara berkala.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU