> >

15 Ton Garam Siap Ditabur ke Langit Sumatra Barat untuk Kendalikan Hujan dan Modifikasi Cuaca

Sumatra | 15 Mei 2024, 09:40 WIB
Ilustrasi. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan akan diterapkan modifikasi cuaca di Sumatera Barat dengan meneburkan 15 ton garam (Sumber: (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo))

Pusdalops BNPB melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam. Kemudian setelah asesmen pada Senin (13/5), bencana juga melanda wilayah Padang Pariaman, dan Kota Padang.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat Ilham Wahab mengatakan, jumlah korban meninggal banjir bandang dan tanah longsor Sumbar sudah mencapai 57 orang.

Baca Juga: Jokowi Atur Jadwal untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Hujan Marapi di Sumbar

Sebaran korban meninggal banjir bandang dan tanah longsor Sumbar berada di Agam sebanyak 21 orang, Tanah Datar sebanyak 21 orang, Padang Panjang sebanyak dua orang, Padang Pariaman sebanyak sebelas orang, dan Padang sebanyak dua orang.

Selain itu, BPBD Sumbar juga mencatat, 32 orang dilaporkan hilang. Korban hilang berasal dari Agam sebanyak dua orang, Tanah Datar sebanyak 20 orang, dan Padang Pariaman sebanyak sepuluh orang. Sementara, sebanyak 16 orang di Agam dan 20 orang di Tanah Datar dilaporkan mengalami luka-luka.

Database (korban meninggal, luka, dan hilang) Selasa, 14 Mei 2024 pukul 2000 WIB. Sumber data Basarnas, DVI Polda Sumbar, dan Pusdalops PB BPBD Sumbar,” kata Ilham kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Ilham juga menuturkan, sebanyak 4.491 warga masih mengungsi imbas banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Sumbar. Jumlah pengungsi tersebut tersebar di Agam sebanyak 2.039 warga dan di Tanah Datar sebanyak 2.452 warga.

 

 

Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU