> >

Cekcok 3 Anggota TNI AU dan Sopir Taksi Online di Bandara Makassar: Viral Lalu Berujung Damai

Sulawesi | 1 Juli 2024, 11:29 WIB
Pengemudi taksi online,  Agusli (kedua dari kanan), dan tiga personel TNI AU saat memberikan keterangan soal keributan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (29/6/2024). Kedua belah pihak sepakat berdamai. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Tiga anggota TNI Angkatan Udara (AU) dan seorang sopir taksi online terlibat keributan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/6/2024) sekitar pukul 15.00 Wita.

Peristiwa tersebut pun terekam dashcam mobil sang sopir taksi online dan videonya sempat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tampak tiga prajurit TNI AU cekcok dengan sopir taksi online bernama Agusli yang sedang berada di dalam mobil.

Keributan diduga terjadi karena kesalahpahaman saat sopir taksi online hendak menaikkan penumpang, dan mendapat teguran dari para anggota TNI AU tersebut.

Ketegangan pun makin menjadi-jadi saat Agusli diminta tiga anggota TNI AU tersebut untuk turun dari kendaraannya. Permintaan tersebut mendapat perlawanan dari Agusli.

Anggota TNI diduga sempat melakukan tindakan kekerasan kepada Agusli.

Selain video cekcok tersebut, juga beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan Agusli menerobos palang pembayaran toll gate bandara saat hendak meninggalkan kawasan Bandara Sultan Hasanuddin.

Pernyataan TNI AU

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Ardi Syahri membenarkan adanya cekcok yang melibatkan tiga personelnya tersebut.

Menurut penjelasannya, tiga personel TNI AU tersebut bertugas sebagai petugas pengamanan (pam) Bandara Sultan Hasanuddin.

"Betul (personel) TNI AU, yang bertugas sebagai Pam Bandara. Sudah Kapuspen TNI sudah mendelegasikan ke kami TNI AU untuk menyelesaikan," kata Ardi, Sabtu (29/6).

Ia menyebut perselisihan terjadi karena sopir taksi online itu melakukan praktik ilegal di kawasan bandara.

Meski demikian, ia pun tak membenarkan aksi anggota TNI yang melakukan kekerasan terhadap sopir taksi online tersebut.

"Taksi online-nya praktik ilegal di bandara, diberi tahu baik-baik tidak mau, namun anggota TNI AU juga salah dengan main kekerasan," tegasnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Sopir Taksi Online di Maros Berakhir Damai

Otoritas Bandara Buka Suara

Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Taufan Yudhistira menyesalkan keributan antara TNI AU dan sopir taksi online tersebut.

"Kami menyesalkan terkait kejadian kekerasan terhadap pengemudi taksi online yang terjadi di area parkir roda empat kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Jumat, 28 Juni 2024 sekitar pukul 15.00 Wita," kata Taufan, Minggu (30/6).

Ia menyebut taksi online tidak diperbolehkan beroperasi atau menjemput penumpang dalam kawasan bandara karena bukan merupakan bagian dari layanan transportasi darat dari Bandara Sultan Hasanuddin.

"Yang (diperbolehkan) dilayani oleh perusahaan-perusahaan transportasi yang bermitra dengan PT Angkasa Pura I," ujarnya.

Ia juga menanggapi aksi sopir taksi online tersebut yang menerobos palang pembayaran toll gate bandara hingga mengalami kerusakan.

"Terkait dengan biaya kerusakan telah kami hitung dan tarif parkir yang masih berjalan atas pengemudi taksi online tersebut masih terbuka. Sehingga kami masih menunggu kehadiran pengemudi taksi online tersebut," jelasnya.

Berujung Damai

Peristiwa cekcok antara seorang sopir taksi online bernama Agusli dan tiga anggota TNI di Bandara Sultan Hasanuddin berakhir damai usai kedua belah pihak dipertemukan.

Agusli mengakui telah terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan personel TNI AU yang terlibat cekcok dengannya.

"Pada hari Jumat tanggal 28 Juni 2024 sekitar jam 15.00 WITA di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah terjadi kesalahpahaman antara saya dengan beberapa anggota TNI Angkatan Udara di mana video kejadian tersebut sempat viral," kata Agusli dalam keterangan video, Sabtu (29/6).

"Pada hari ini Sabtu 29 Juni 2024 permasalahannya tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan tanpa paksaan dari pihak mana pun."

Dalam kesempatan yang sama, ketiga personel TNI AU juga meminta maaf atas keributan tersebut.

"Saya mohon maaf atas kesalahpahaman dan viralnya video kejadian tersebut. Masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan kami sepakat berdamai," ucap anggota TNI AU bernama Peltu Udin Patoba.

Baca Juga: Data Inafis Polri dan Bais TNI Bobol, Ini Respons TNI dan Polri

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Tribunnews/Kompas.com


TERBARU