> >

Peristiwa Besar di Bulan Safar, Nabi Menemukan Cinta Sejati yang Membuatnya Monogami

Beranda islami | 9 September 2021, 02:05 WIB
Ilustrasi bulan. (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Safar ternyata memiliki banyak sekali cerita bersejarah dalam peradaban Islam. Tapi, entah kenapa, yang muncul ke tengah umat Islam justru narasi terkait bulan Safar adalah bulan sial belaka. Padahal, bulan ini juga penuh berkah. Tidak percaya?

Tahukah Anda, pada bulan Safar ini pula, Nabi menikahi seorang perempuan luar biasa yang kelak akan jadi cinta sejati beliau. Cinta sejati beliau itu bernama Khadijah.

Umur Nabi waktu itu 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Umur itu tidak menghalangi cinta antara keduanya. Cinta yang melewati ruang dan waktu. Hingga kita pun mengenal beliau sebagai seorang Ummul Mukminin, yang berarti ibu bagi segenap orang beriman di seluruh dunia.

Alasan pemberian julukan ini tentu punya alasan. Salah satunya, ia merupakan perempuan pertama yang menerima kenabian dan jadi salah satu dari 10 orang assabiqunal awwalun atau golongan yang pertama masuk Islam.

Baca Juga: Cerita Nabi Muhammad Saat Muda yang Pernah Jatuh Cinta dan Ditolak

Lebih dari itu, Khadijah pula yang membuat Nabi enggan berpaling ke perempuan lain. Meskipun, sebenarnya, dalam tradisi Arab, menikahi perempuan dengan jumlah yang banyak bukanlah sebuah aib. Ada konteks budaya yang melatarbelakangi hal itu.

Bahkan, tak jarang, sebuah pernikahan atau perjodohan sengaja dilakukan untuk menautkan antar kabilah, baik sebagai tawanan perang maupun sebagai tanda ekstradisi.

Anda bisa membayangkan bagaimana posisi Nabi saat itu. Pastinya banyak tawaran untuk beliau dan semuanya ditolak. Nabi begitu mencintai Khadijah dan akan selamanya begitu.

Sejarah pun mencatat,  Nabi bersama Khadijah selama 25 tahun dan begitu setia kepada Khadijah. Beliau memilih untuk monogami.

Ya, Nabi monogami. Hal ini begitu berbeda dengan kelaziman pemimpin di kabilah-kabilah Arab pada zamannya yang kebanyakan beristri lebih dari satu. Bahkan tak jarang memiliki selir maupun gundik.

Jadi, jika mengira Nabi Muhammad itu suka poligami maka sudah terbantahkan dengan fakta ini. Toh, beliau baru menikah lagi usai Khadijah wafat.

Baca Juga: Larangan Mencela Sahabat Nabi

Pernikahan Nabi Itu pun menikah karena banyak faktor, salah satunya dan ini paling banyak kadarnya, adalah menolong para janda akibat perang.

Nah, di bulan Safar ini sudah sepatutnya kita meneladani salah satu peristiwa paling besar dalam sejarah Nabi, yakni pernikahan beliau dengan sosok cinta sejati bernama Siti Khadijah, Sang Ummul Mukminin.

Wallahu a’lam bisshowab.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU