> >

Ngeri! Sudah Diinstal 9 Juta Kali, 190 Aplikasi di Toko Aplikasi Huawei Ternyata Mengandung Malware

Internet | 25 November 2021, 15:26 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 190 aplikasi Android di toko aplikasi Huawei ditemukan mengandung malware trojan yang berbahaya.

Agar diketahui, trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi biasa yang bisa menginfeksi perangkat penggunanya. Begitu aplikasi di-instal, malware akan masuk ke sistem dan dapat mencuri data pribadi hingga mengambil alih perangkat.

Apabila pengguna mengunduh aplikasi yang mengandung malware, mereka tanpa sadar menggali lubang kuburannya sendiri.

Baca Juga: Pilihan Password Orang Indonesia Terungkap, Mulai "Bismillah" hingga "Naruto"

Ratusan malware pada aplikasi di toko aplikasi Huawei ini ditemukan para peneliti di Dr. Web Anti-virus. Bahkan, aplikasi tersebut sidah dipasang hingga 9,3 juta kali.

Melansir Phonearena.com, Kamis (25/11/2021), Dr. Web Anti-virus mengatakan bahwa malware tersebut telah diidentifikasi sebagai Android.Cynos.7.origin.

Malware tersebut diyakini sebagai versi modifikasi dari malware Cynos yang digunakan untuk mengambil data pribadi dari korban.

Setelah para peneliti memberikan laporan tersebut kepada Huawei, pihak Huawei langsung menghapusnya dari toko aplikasi. 

Namun, permasalahan tidak selesai dengan hanya menghapus aplikasi tersebut dari toko aplikasi. Sebab, sudah banyak pengguna yang menginstal aplikasi tersebut di ponsel mereka.

Beberapa aplikasi yang terinfeksi malware, seperti game Hurry Up and Hide, Cat Adventure, dan Drive School Simulator. 

Huawei belum menanggapi dampak yang ditimbulkan aplikasi itu. 

Baca Juga: Awas, Jangan Sebarkan Data Pribadi untuk Tantangan Media Sosial!

Namun Dr. Web mengatakan, agar terhindar dari aplikasi yang mengandung malware, pengunduh aplikasi harus berhati-hati saat memberikan izin sistem kepada aplikasi yang baru diunduh. Misalnya, aplikasi game meminta izin untuk membuat dan mengelola panggilan telepon.

Hal tersebut tentunya sangat janggal. Sebab, apabila izin diberikan, aplikasi akan mengirimkan informasi tertentu ke server jarak jauh, seperti nomor telepon pengguna, lokasi perangkat, dan data pribadi lainnya.

Dr. Web menjelaskan bahwa aplikasi malware seperti ini biasanya menyasar pada anak-anak karena mereka belum memahami keamanan data pribadi.

“Pada pandangan pertama, kebocoran nomor ponsel mungkin tampak seperti masalah yang tidak penting. Namun pada kenyataannya, hal itu dapat membahayakan pengguna, terutama mengingat fakta bahwa anak-anak adalah target utama dari game tersebut,” demikian pernyataan dari Dr. Web Anti-virus.

Baca Juga: 10 Password yang Umum Digunakan dan Mudah Dibobol Hacker, Kamu Juga Pakai?

Hal ini tentunya menjadi perhatian penting bagi para orang tua untuk memantau anak-anak saat berselancar di internet.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Phonearena.com


TERBARU