Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Tips Jaga Kondisi Tubuh Agar Tak Alami Long Covid-19

Kompas.tv - 26 Agustus 2021, 16:28 WIB
tips-jaga-kondisi-tubuh-agar-tak-alami-long-covid-19
Ilustrasi, Long covid-19 (Sumber: Pexel)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD membagikan beberapa tips agar tidak terjadi "long Covid-19" usai pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Rudy mengatakan, long Covid-19 adalah kondisi saat seseorang masih merasakan gejala meski sudah dinyatakan negatif Covid-19, seperti gangguan pernapasan dan gangguan penciuman atau anosmia.

"Gangguan pernapasan seperti masih sesak, merasa capek saat jalan jauh atau naik tangga, itu masih mungkin. Gangguan penciuman, misalnya anosmia berhari-hari atau berminggu-minggu, bahkan ada laporan sampai 6 bulan," katanya dalam sharing session secara virtual, Kamis (26/8/2021).

Rudy menambahkan, penanganan long Covid-19 tidak sama bagi setiap individu dan gejalanya. Namun secara umum, individu harus memastikan bahwa dirinya telah menjalani aktivitas yang sehat.

"Artinya, olahraganya harus optimal. Kemudian makanan juga sehat dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta memperhatikan porsi makan," tuturnya.

Porsi makan yang dianjurkan adalah setengah porsi sayur dan buah, seperempat porsi karbohidrat, dan seperempat porsi protein dan lemak. "Tentu akan lebih baik jika lemaknya adalah lemak tidak jenuh," kata Rudy.

Baca Juga: Berikut 13 Gejala ‘Long Covid’, Bisa Bertahan Berbulan-bulan

Kemudian,Rudy juga menganjurkan beberapa latihan yang dapat dikerjakan untuk mengatasi long Covid-19. Bagi yang mengalami gejala masalah pernapasan, latihan yang bisa dilakukan adalah dengan latihan pernapasan secara terstruktur. Hal ini dapat mengurangi gejala hingga 50 persen.

"Di YouTube udah cukup banyak bagaimana terkait latihan pernapasan terstruktur pasca Covid-19," ujarnya.

Waktu pemulihan

Sementara itu, untuk proses pemulihan Covid-19, Rudy mengatakan hal itu tergantung pada kondisi masing-masing individu dan komorbid yang menyertainya.

Jika saat tekena Covid-19 seseorang mengalami gejala ringan dan tidak ada komorbid, maka setelah dua minggu dia dianggap sembuh meski PCR masih menunjukkan hasil positif. Hasil PCR positif tersebut, kata dr. Rudy, hanya menunjukkan bangkai-bangkai virus yang masih tersisa.

"Jika gejalanya berat dengan berbagai komorbid, tentu lebih lama. Ada yang infeksinya terus berlangsung hingga dua bulan. Bahkan setelah infeksi selesai akan timbul long Covid-19," ucapnya.

Baca Juga: Dapat Picu "Long Covid" , Tekanan Psikis Mesti Diperhatikan Penyintas

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x