Kompas TV internasional kompas dunia

Thailand Peringatkan Ledakan Kasus Covid-19 Varian Omicron akibat Super Spreader

Kompas.tv - 29 Desember 2021, 18:06 WIB
thailand-peringatkan-ledakan-kasus-covid-19-varian-omicron-akibat-super-spreader
Thailand mencatat setidaknya 740 kasus Covid-19 varian Omicron. Otoritas kesehatan Thailand hari Rabu, (29/12/2021) memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron  (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BANGKOK, KOMPAS.TV - Otoritas kesehatan Thailand pada Rabu (29/12/2021) memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Hal ini diungkap otoritas setelah mengidentifikasi klaster pertama varian Omicron di negara itu sebagai insiden super spreader atau penyebaran super, seperti dilansir Straits Times, Rabu.

Super spreader adalah insiden dimana seseorang menularkan virus ke banyak orang.

Klaster Omicron yang diidentifikasi di provinsi Kalasin pada malam Natal dikaitkan dengan pasangan yang baru saja melakukan perjalanan dari Belgia.

Di Kalasin, pasangan positif Omicron yang baru pulang dari Belgia itu mengunjungi berbagai bar, konser dan pasar.

Hal itu memicu penyebaran dan menginfeksi ratusan orang. Kasus menyebar ke 11 provinsi lain, kata pejabat kesehatan senior Opas Karnkawinpong. 

Opas Karnkawinpong mengatakan, salah satu bar yang terkait dengan klaster itu dipenuhi pengunjung dan tidak memiliki ventilasi yang baik.

"Selama Tahun Baru, jika Anda berkunjung ke sebuah tempat dan tempat itu tidak terlihat aman, jangan ke sana," kata Opas memperingatkan.

Baca Juga: Perangi Omicron, Ilmuwan Thailand Kembangkan Vaksin Berbasis Daun Tembakau

Seorang pekerja migran menerima dosis pertama vaksin Covid-19 buatan Sinopharm di Palang Merah Thailand, Bangkok, Selasa 5 Oktober 2021. (Sumber: Antara Foto via Reuters)

Hingga saat ini, kata Opas, Thailand mencatat 740 kasus varian Omicron yang sangat menular, termasuk pada 251 orang yang melakukan kontak langsung dengan pasangan itu.

Setelah wabah Covid-19 memuncak pada Agustus dengan kasus harian lebih dari 20.000, jumlah kasus baru telah berkurang menjadi sekitar 2.500 dalam sepekan terakhir.

Namun, skenario kementerian kesehatan mengindikasikan, pada bulan Maret kasus harian bisa menembus angka 30.000 dengan lebih dari 160 kematian jika Thailand tidak mempercepat vaksinasi, testing, dan pembatasan sosial yang lebih luas.

Jika pembatasan diperketat, kasus harian bisa mencapai 14.000 pada Februari dan jumlah kematian kurang dari 60 sehari, menurut skenario itu.

Pada dua pekan pertama Januari, pegawai pemerintah telah diminta untuk bekerja dari rumah, kata juru bicara satuan tugas Covid-19 Taweesin Wisanuyothin dalam pengarahan terpisah. Pada kesempatan itu, dia mendesak sektor swasta untuk menerapkan langkah yang sama.

Setelah mendeteksi kasus lokal pertama varian Omicron pekan lalu, otoritas Thailand menerapkan lagi kewajiban karantina bagi pendatang asing dan menangguhkan Test & Go, program yang membebaskan pelaku perjalanan yang sudah divaksin dari aturan karantina.

 



Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x