Korban Ledakan di Pabrik Rose Brand Bertambah Jadi 24 Orang, 4 Karyawan Alami Luka Bakar Berat

SUBANG, KOMPAS.TV - Sebanyak 24 pegawai pabrik PT Budi Makmur Perkasa menjadi korban ledakan sebuah mesin penyaring untuk pengolahan tepung Rose Brand.

Nakim, salah satu pegawai PT Budi Makmur Perkasa menjelaskan, ledakan mesin penyaring untuk mengolah tepung itu terjadi sekitar pukul 8.30 WIB, Jumat (28/1/2022).

Menurut Nakim, akibat ledakan tersebut, empat pegawai mengalami luka bakar serius dan 20 korban lainnya mengalami luka bakar sedang dan ringan.

Baca Juga: Pabrik Rose Brand di Subang Meledak, 16 Pegawai Luka-luka

"Kecelakaannya mula-mula mesin terbakar lalu meledak," ujar Nakim saat ditemui kontributor KOMPAS TV Adi Wahadi, Jumat (28/1/2022).

Nakim menjelaskan korban yang mengalami luka bakar berat sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Selebihnya korban dengan luka ringan mendapat penanganan petugas kesehatan pabrik.

"Yang parah ada empat orang, luka sedang sampai ringan itu ada 20 orang," ujarnya.

Kontributor KOMPAS TV Adi Wahadi melaporkan, tiga unit mobil pemadam kebakaran Pemerintah Kabupaten Subang dikerahkan untuk memadamkan nyala api. 

Baca Juga: Warga Panik, Kabel Listrik PLN di Jakarta Pusat Terbakar dan Timbulkan Ledakan Kecil!

Dua unit mobil ambulan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang juga tampak keluar dari dalam pabrik.

Menurut informasi yang diterima, korban luka ringan dibawa ke RS Sentra Medika dan RS Puri Asih Jati Sari. Sedangkan pegawai yang mengalami luka berat dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung. 

Menurut data yang dihimpun Kompas TV dari berbagai sumber, kasus ledakan dan kebakaran di pabrik tepung Rose Brand ini, bukan pertama kali terjadi.

Pada Mei 2021 lalu, mesin broiler terbakar dan merembet ke bangunan. Tidak ada korban yang dilaporkan atas peristiwa tersebut.

Baca Juga: Satgas BLBI Sita Aset Milik Texmaco Group Berupa Bangunan Pabrik dan Lahan Senilai Rp5,2 Triliun !

Pada Desember 2020, kebakaran juga terjadi di pabrik milik PT Budi Makmur Perkasa. Titik api diduga berasal dari bagian gedung pengolahan energi. Tiga unit Damkar dikerahkan untuk memadamkan api.

Pada November 2019, PT Budi Makmur Perkasa juga mengalami peristiwa kebakaran yang bermula dari gudang produksi dan merembet ke ruangan-ruangan lainnya.