Kompas TV regional berita daerah

Jurnalis Kompas Berbagi Pengalaman Liputan Perang di Ukraina

Kompas.tv - 14 September 2022, 13:24 WIB
Penulis : KompasTV Jateng

SEMARANG, KOMPAS.TV - Untuk menunjukkan jurnalisme yang berkualitas, Harian Kompas bersama Universitas Diponegoro (Undip) menggelar Stadium Generale di kampus Fisip UNDIP, Semarang, Jawa Tengah untuk berbagi cerita dan pengalaman saat liputan perang di Ukraina. 

Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Adi Prinantyo, yang hadir dalam Stadium Generale di Kampus Fisip Undip Semarang mengatakan, gelaran tour kampus ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi bagaimana Harian Kompas menjalankan jurnalisme yang berkualitas. Salah satunya yakni dengan mengirimkan jurnalis ke perang Rusia-Ukraina, dengan misi semangat jurnalisme damai dan bisa menyajikan berita dengan angle berita dari sudut pandang sendiri, sesuai dengan prinsip media yang selama ini dijaga. Adi Prinantyo berharap, dengan gelaran ini mahasiswa bisa menyaring informasi yang berkualitas dan bisa menjadi pemerhati atau pencermat berita dari media.

"Biaya untuk menurunkan dua orang kesana yaitu Harry Susilo dan Krismada itu sekitar Rp 800 juta. Tetapi itu juga Harian Kompas lakukan demi perwujudan jurnalisme berkualitas. Liputan perang itu akan lebih ideal kalau kita menurunkan wartawan sendiri. Hadir dengan angle atau sudut pandang liputan kami sendiri sesuai dengan visi media yang selama ini sudah kami jalankan," ungkap Adi Prinantyo.

Sementara itu, Harry Susilo, wartawan Harian Kompas yang dikirim meliput perang Rusia-Ukraina mengatakan, tantangannya cukup kompleks. Sebab, dalam setiap peliputan di medan perang harus selalu waspada mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, termasuk serangan rudal.

Tantangan lain yakni melobi untuk bisa wawancara dengan Presiden Jokowi saat melawat ke negara yang sedang berperang tersebut. Menurutnya, selama dia melakukan peliputan mengaku tidak mengalami intimidasi oleh pihak militer setempat. Yang terpenting, bisa membawa diri dan bertindak hati-hati selama melakukan peliputan perang atau daerah konflik.

"Ketika meliput kedatangan Presiden Jokowi ke sana, bagaimana kita harus meliput mulai dari presiden datang sampai kemudian bisa wawancara dengan beliau. Bagaimana mendekati iring-iringan presiden, kemudian melobi agar bisa wawancara itu sebuah tantangan tersendiri," ujar Harry Susilo.

Gelaran ini merupakan yang pertama di Kota Semarang, dan Undip merupakan kampus kedua setelah Unika. Setelah ini gelaran serupa akan digelar di kampus UNS Surakarta.

#perang #undip #hariankompas



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x