Kompas TV nasional budaya

Intip Sejarah dan Legenda yang Beredar tentang Tahun Baru Imlek

Kompas.tv - 14 Januari 2023, 08:46 WIB
intip-sejarah-dan-legenda-yang-beredar-tentang-tahun-baru-imlek
Foto ilustrasi. Suasana di sekitar Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah, ketika menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Imlek dikenal sebagai tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia sebagai ucapan syukur dan harapan akan rezeki di masa mendatang.

Menurut Kalender Gregorian, tahun baru Imlek jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Tahun ini, menurut kalender China perayaan Imlek 2574 Kongzili akan dirayakan pada 22 Januari 2023.

Lalu, bagamana tradisi imlek ini terbentuk, termasuk di Indonesia?

Jika merunut literatur yang ada, sejarah tahun baru Imlek punya beberapa versi.

Mengutip Kompas.com yang merujuk pada buku karya S, Marcus. (2015). Hari Raya Tionghoa. Jakarta: Suara Harapan Bangsa, perayaan tahun baru imlek dilakukan oleh para petani di China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.

Sebagaimana diketahui, petani dan nelayan sangat bergantung pada alam. Petani selalu menandai kapan musim dingin akan berganti ke musim semi supaya mereka bisa mulai bercocok tanam.

Sedangkan, para nelayan akan menandai lewat bulan purnama saat air pasang agar bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk mulai melaut.

Pergantian musim ini kemudian menjadi salah satu hari penting yang patut dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saat itu, karena dipercaya dapat memberikan rezeki.

Selain itu, setiap musim semi datang, rakyat Tionghoa juga memiliki kebiasaan mengucapkan Sin Cin Kiong Hi, yang berarti Selamat Musim Semi Baru.

Perayaan yang disebut Sin Cia atau Festival Musim Semi ini berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama (1 Cia Gwee) dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama (15 Cia Gwee).

Berbagai kegiatan yang dilakukan sepanjang perayaan itu adalah sembahyang, makan bersama keluarga, berkumpul bersama kerabat, hingga perayaan Cap Go Meh.

Perayaan ini dilakukan sebagai ungkapan syukur atas seluruh pencapaian sepanjang tahun serta harapan rezeki di tahun yang baru.

Baca Juga: Perjalanan Sejarah Imlek di Indonesia

Imlek bertepatan dengan lahirnya Giok Hong Sian Tee

Versi lain menyebut bahwa Imlek dirayakan untuk memeringati lahirnya Maha Dewa Giok Hong Sian Tee, yang dipercaya orang Tionghoa paling berkuasa di seluruh alam semesta.

Pada zaman dulu, ada sebuah negara bernama Kuang Yuang Miao Lo, dimana rakyatnya hidup bahagia, karena apa saja yang mereka inginkan pasti akan terkabul. Sayangnya, raja dan ratu tidak mengalami hal yang sama.

Pasalnya, Raja Tsing Teh dan permaisuri nya, Pao Yueh Goat Kuang, justru dilanda kesedihan karean belum juga mendapat keturunan. Mereka pun sangat khawatir karena tidak memiliki penerus untuk melanjutkan kerajaan mereka.

Waktu demi waktu, raja dan permaisuri terus berdoa kepada Thian (Tuhan), memohon agar segera diberikan seorang putera untuk menjadi ahli waris mereka. Sayangnya, sampai bertahun-tahun kemudian, harapan mereka belum juga terkabul.

Sampai akhirnya, pada suatu malam, permaisuri bermimpi sedang menggendong anak kecil. Ia pun memohon agar anak itu bisa diserahkan padanya. Tidak butuh waktu lama, harapan permaisuri terpenuhi.



Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber


BERITA LAINNYA



Close Ads x