Kompas TV bisnis perbankan

Digitalisasi Dorong Efisiensi, Bank Tutup Puluhan Kantor Cabang Hingga Pangkas 5.500 Karyawan

Kompas.tv - 10 Mei 2021, 07:00 WIB
digitalisasi-dorong-efisiensi-bank-tutup-puluhan-kantor-cabang-hingga-pangkas-5-500-karyawan
Layanan BNI SONIC (Sumber: bni.co.id)
Penulis : Dina Karina

Baca Juga: CEO Softbank Masayoshi Son Jadi Orang Terkaya di Jepang, Geser Bos Uniqlo

Efisiensi juga dilakukan oleh PT Bank BTPN Tbk yang telah mengurangi jumlah karyawan sebanyak 5.500 orang. Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk. Ongki Wanadjati Dana mengatakan, hal itu sudah dilakukan sejak BTPN memulai transformasi layanannya ke digital pada 2016.

Awalnya, BTPN memiliki lebih dari 12.000 karyawan. Namun, dengan transformasi digital dan sosialisasi yang baik perseroan telah mampu menurunkan jumlah karyawan ke level 7.400.

"Dengan digitalisasi sekitar 5.500 karyawan kami memilih untuk mencari tempat lebih baik. Kami bersyukur semuanya mendapat perusahaan lebih cocok dan bahkan ada yang membuka usaha secara mandiri," kata Ongki dalam diskusi virtual, Kamis (06/05/2021).

Menurut Ongki, sumber daya manusia yang dimiliki BTPN saat ini termasuk kategori sehat, lantaran 74 persen terdiri dari generasi milenial.

Baca Juga: Bertransformasi ke Bank Digital, BTPN Pangkas 5.500 Karyawannya

"Porsi yang besar ini akan membantu kami untuk menerapkan sistem kerja cepat dalam beradaptasi terhdap kemauan nasabah yang semakin beragam," ujarnya.

Selain efisiensi karyawan, transformasi digital juga membuat BTPN mampu memangkas banyak kantor cabang fisik yang berkinerja kurang optimal.

"Dan bahkan cabang-cabang kami saat ini lebih efektif dan efisien dalam menjawab kebutuhan nasabah," tambahnya.

BTPN masuk ke bisnis bank digital pada 2016 dengan meluncurkan JENIUS, bank digital pertama di Indonesia. Manajemen kemudianpaparnya menyosialisasikan tujuan perusahaan kepada para karyawan.

Baca Juga: Kotak Amal Digital Jadi Solusi Berdonasi

Manajemen bank menyampaikan kepada karyawan bahwa mereka harus berubah, baik dari segi kemampuan, cara kerja, hingga pola pikir. Jika BTPN tidak bisa beradaptasi dengan industri digital, maka hanya ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, berhasil dan tidak berhasil.

"Tentu saja dari sumber daya yang sudah ada itu ada yang mau berubah, mau tapi tidak bisa, atau mereka lebih nyaman di segmen atau ditempat yang mereka jalankan hari ini. Dan memang itulah yang kita lakukan pada tahun 2016-2017," terang Ongki.

Saat itu, manajemen mengadakan program khusus untuk melakukan transformasi tersebut. Setelah menyelesaikan program itu para karyawan diberikan pilihan. Bagi yang ingin terus bekerja di Bank BTPN diberikan kesempatan dengan pelatihan.

"Bagi yang merasa bahwa ini adalah bukan hal yang mereka bisa kerjakan, kita berikan pilihan buat mereka, ada yang mau pensiun, ada juga yang ingin mencoba karir yang berbeda, dan kita berikan dukungan sepenuhnya. Jadi waktu itu ada program untuk mengundurkan diri sukarela," paparnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x