Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Analis Saham Ungkap Sektor yang Masih Moncer Tahun Ini

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 23:32 WIB
analis-saham-ungkap-sektor-yang-masih-moncer-tahun-ini
Berita utama: Tips trading saham biar untung. Alfred Nainggolan, Analis prospek saham. (Sumber: Kompastv)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Analis saham, Marolop Alfred Nainggolan mengemukakan sejumlah sektor dengan prospek Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang menjanjikan.

Kepala Riset Praus Capital itu melihat prospek IHSG dari sisi gambaran target pertumbuhan ekonomi, pasar tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu.

Meskipun masih di tengah situasi pandemi dan tapering, tetapi paling tidak jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi seperti pertumbuhan pendapatan dan laba.

Secara sektor, menurut Alfred, yang menjanjikan pertama adalah sektor telekomunikasi.

Berkaca pada tahun kemarin, lanjut Alfred, sektor tersebut merealisasikan pertumbuhan yang cukup bagus.

Pada tahun ini pun akan mecatat pertumbuhan ekonomi yang bagus.

Alfred menambahkan, kemudian diikuti sektor health care dan sektor energi atau komoditi.

“Kita melihat bahwa pencapaian performa emiten-emiten energi atau yang berbasis komoditi cukup bagus sampai di kuartal pertama hingga kuartal kedua. Karena harga acuan yang dipakai relatif cukup bagus dari harga komoditi kuartal keempat 2021 hingga kuartal pertama di 2022,” kata Alfred, dalam dialog secara langsung (live) di program Berita Utama, Kompas TV, Jumat (7/1/2022).

Baca Juga: Pengertian IHSG dan Fungsinya untuk Investor Saham

Oleh karena itu, Alfred melanjutkan, kalau dari sisi pertumbuhan akan jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 2021 dan performa juga akan tumbuh. 

Adapun untuk energi secara performa akan jauh lebih bagus.

Bahkan, kata Alfred, jika dilihat komoditi batu bara sempat turun di Desember karena kebijakan Indonesia yang awalnya melarang ekspor.

Sedangkan mengenai saham sektor teknologi, Alfred menerangkan, tahun kemarin menjadi sektor yang sangat superior jika dilihat dari sisi return sahamnya atau kenaikan harga sahamnya.

Hal itu tak lepas dari situasi pandemi bahwa segala sesuatu yang berbasis teknologi dan sebagainya mendapat apresiasi cukup tinggi.

Terlebih, bank-bank yang kecil turut mendorong isu digitalisai perbankan juga mendapat apresiasi yang cukup besar.

Selain itu, di awal tahun, sektor teknologi juga memimpin penguatan di antara sektor-sektor lainnya.

Namun demikian, menurut Alfred, meski kenaikannya sudah cukup tinggi termasuk dari hasil evaluasi, tentu tetap berhati-hati.

Maksudnya, lanjut Alfred, ekspektasi terhadap realisasi cukup tinggi, sehingga ketika result-nya tidak sesuai ekspektasi, ruang penurunannya juga semakin besar.

“Contohnya bank digital tidak semua akan bisa berhasil merebut persaingan di bank-bank digital,” pungkasnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x