Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Makin Tinggi, Harga Minyak Mentah Indonesia Tembus 113,50 dolar AS per Barel

Kompas.tv - 7 April 2022, 10:54 WIB
makin-tinggi-harga-minyak-mentah-indonesia-tembus-113-50-dolar-as-per-barel
Ilustrasi - Harga minyak mentah Indonesia (ICP) menyentuh level 113,50 dolar AS per barel pada Marate 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV – Harga minyak mentah Indonesia (ICP) menyentuh level 113,50 dolar AS per barel pada Maret 2022. Hal ini merupakan dampak konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut sehingga mengerek harga minyak mentah di pasar internasional.

Penetapan harga rata-rata minyak mentah itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022 tanggal 1 April 2022.

Disebutkan dalam diktum keempat keputusan tersebut bahwa "Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2022 ditetapkan sebesar 113,50 dolar AS per barel," dikutip Kamis (7/4/2022).

Diketahui, pasokan minyak mentah dunia yang terganggu dampak dari perang di Eropa Timur itu membuat ICP Maret naik sebesar 17,78 dolar AS per barel, dari sebelumnya 95,72 dolar AS per barel pada Februari 2022.

Faktor lain yang pengaruhi harga minyak mentah

Terganggunya pasokan minyak mentah global selain akibat konflik Rusia-Ukraina, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Termasuk dalam hal ini, soal pengenaan sanksi dan kegagalan infrastruktur produksi di negara-negara penghasil minyak mentah.

Melansir dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, pengenaan sanksi negara-negara barat atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi menambah defisit pasokan minyak mentah global di saat permintaan minyak mentah global mulai mengalami peningkatan.

Kemudian, konflik yang terjadi di anggota OPEC+ hingga sabotase di negara-negara Afrika Barat dan perang sipil di Libya menyebabkan berkurangnya produksi dan kegagalan dalam pemenuhan kuota produksi. Selain itu, kegagalan infrastruktur akibat serangan badai juga melumpuhkan fasilitas ekspor di Kazakhstan.

Baca Juga: OPEC Tetap dengan Kebijakan Sedikit Penambahan Produksi Minyak Mentah Meski Ada Kekhawatiran Perang

Tim Harga Minyak Indonesia juga menyebutkan, kenaikan harga minyak itu terkait pasokan minyak minyak dunia terhadap pengenaan sanksi atas ekspor minyak mentah Rusia, seperti diantaranya:

  • Berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah global sebesar 1,2 juta sampai 4,5 juta barel per hari.
  • Saat ini, OPEC+ tetap pada kesepakatan awal untuk meningkatkan pasokan hanya sebesar 400 ribu barel per hari. Arab Saudi dan UEA sebagai produsen dengan kapasitas cadangan yang besar dan mampu untuk meningkatkan produksi secara instan, sejauh ini tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan peningkatan produksi.
  • Terganggunya fasilitas ekspor Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Kazakhstan akibat serangan badai berpotensi mengganggu penyaluran minyak mentah sekitar 1 juta barel per hari.
  • Badan Energi Internasional (IEA) memprediksikan defisit pada neraca kesetimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah global sebesar 700 ribu barel per hari pada kuartal kedua tahun 2022.
  • Berdasarkan laporan OPEC terdapat revisi penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara-negara Non-OPEC tahun ini sebesar 12 ribu barel per hari menjadi 66,59 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan Februari 2022.

Sedangkan, berdasarkan laporan IEA bulan Maret 2022, peningkatan harga terkait stok minyak dipengaruhi oleh penurunan stok industri negara-negara OECD pada Februari 2022 hingga 29,8 juta barel dibandingkan Januari 2022.

Pada akhir Januari 2022, stok industri negara-negara OECD mencapai 335 juta barel di bawah rata-rata lima tahun terakhir dan berada pada posisi terendah selama delapan tahun terakhir.

Sementara itu, kesimpulan Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan ada peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun ini sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 100,9 juta barel per hari dibandingkan proyeksi laporan Februari 2022.

Adapun, berdasarkan laporan mingguan Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) penurunan stok Amerika Serikat pada Maret 2022 dibandingkan bulan sebelumnya, sebagai berikut:

  • Stok minyak mentah komersial turun 3,5 juta barel menjadi 409,9 juta barel.
  • Stok gasoline turun 7,2 juta barel menjadi 238,8 juta barel.
  • Stok distillate turun 5,6 juta barel menjadi 113,5 juta barel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh pernyataan pemerintah China yang akan meluncurkan lebih banyak kebijakan untuk mendukung peningkatan ekonomi.




Sumber : Kompas TV/migas.esdm.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x