Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Terra LUNA Coin Anjlok dari Rp1,2 Juta Jadi Rp45 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

Kompas.tv - 11 Mei 2022, 23:18 WIB
terra-luna-coin-anjlok-dari-rp1-2-juta-jadi-rp45-ribu-ternyata-ini-penyebabnya
Ilustrasi mata uang kripto. (Sumber: Shutterstock/Antara)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

Harga LUNA yang menjadi jaminan UST turun akibat short selling.

Untuk mengurangi tekanan harga negatif, Terra terpaksa mengumpulkan lebih banyak LUNA. 

Akibatnya, nilai LUNA turun, walaupun patokannya tidak dipasang kembali.

“Insiden UST baru-baru ini yang kehilangan peg (patokan) dolarnya telah mengirimkan gelombang kejutan di pasar crypto karena telah mengungkap kelemahan koin stabil yang didukung algoritma," kata Jennifer Lu, salah satu pendiri Coinstore. 

Selama likuidasi yang lebih besar karena volatilitas pasar makro, UST jatuh ke level $0,60 kemarin yang memicu aksi jual besar-besaran di LUNA, dan mengakibatkan salah satu jatuhnya harga terbesar dalam sejarah LUNA.

Luna Guard Foundation (LGF) bergegas untuk mendukung UST dengan melikuidasi dompet Bitcoin besar untuk mempertahankan nilai UST.

Baca Juga: Tak Hanya Kripto, Mulai 1 Mei 2022 E-Wallet dan Pinjol Juga Dikenakan Pajak

"Saat kita berbicara, LUNA turun menjadi $11 dari tertinggi sepanjang masa di $119,18 pada April 2022. Fase ketidakstabilan di LUNA ini akan tetap ada karena pasar crypto secara keseluruhan diperkirakan akan tetap berombak dalam beberapa pekan mendatang," jelasnya. 

Sementara itu , Anshul Dhir, COO, dan salah satu pendiri serta Jaringan EasyFi mengatakan bahwa investor perlu berhati-hati dalam berinvestasi di stablecoin algoritmik. 

Menurutnya, ada risiko intrinsik berinvestasi dengan stablecoin algoritmik.

"Ada risiko intrinsik yang terkait dengan stablecoin algoritmik; siapa pun yang berinvestasi atau telah berinvestasi di dalamnya tidak boleh menyalahkan pendiri proyek atau industri," kata Anshul. 

"Risiko yang terkait dengan eksperimen semacam itu yang perlu dipahami sebelum memasukkan uang Anda ke dalamnya," tuturnya.

"Risikonya tidak hanya terletak pada para pendiri dalam hal eksperimen semacam itu, tetapi juga pada setiap pengguna yang mengambil bagian dalam proyek tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Warren Buffett Kini Investasi di Kripto, Dulu Sebut Racun Tikus dan Judi




Sumber : Business Today


BERITA LAINNYA



Close Ads x