Kompas TV bisnis kebijakan

Di Tahun Terakhir Menjabat, Jokowi Targetkan Kemiskinan Ekstrem Jadi 0 Persen

Kompas.tv - 21 Februari 2023, 05:26 WIB
di-tahun-terakhir-menjabat-jokowi-targetkan-kemiskinan-ekstrem-jadi-0-persen
Tukang rongsokan tengah istirahat di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (22/4/2020). Presiden Joko Widodo menargetkan angka kemiskinan bisa ditekan menjadi 0 persen di 2024, atau di tahun terakhir kepemimpinannya. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menargetkan angka kemiskinan ekstrem bisa ditekan menjadi 0 persen di 2024, atau di tahun terakhir kepemimpinannya.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/02/2024).

Sri Mulyani menyampaikan, untuk mencapai target itu, pemerintah akan menggunanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 untuk fokus pada penanganan kemiskinan dan program prioritas lainnya.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa 2024 adalah tahun terakhir dari pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Kyai Haji Ma’ruf Amin, oleh karena itu berbagai program-program prioritas akan dilakukan fokus didalam pelaksanaannya,” kata Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Dicecar DPR, Begini Jawaban Mensos Risma soal Dana Kemiskinan Rp500 T Habis Buat Rapat

“Penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0% akan diupayakan pada tahun 2024, dan ini berarti keseluruhan total kemiskinan akan menurun dan juga dari kebutuhan untuk pendanaannya akan dilakukan prioritas untuk tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.


 

Target lainnya adalah menurunkan angka stunting atau terhambatnya tinggi badan anak, menjadi 3%. Dua target itu membutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencapainya.

“Jadi dua hal ini kemiskinan ekstrem di tahun 2024 yang harus 0%dan kemudian kemiskinan headline adalah di 6,5 hingga 7,5. Sedangkan untuk stunting diharapkan untuk turun ke 3,8%," ujar Sri Mulyani.

"Ini berarti perlu upaya, effort yang tambahan yang keras, dan alokasi anggaran yang disediakan untuk tahun ini dan tahun depan,” ucapnya.

Baca Juga: Heru Budi Sebut Penanganan Kemiskinan di Jakarta Terkendala Pendatang, Minta RT/RW Lakukan Ini

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah penduduk miskin di Indonesia hingga akhir September 2022 ada sebanyak 26,36 juta orang. Atau bertambah 200.000 orang dari Maret 2022.



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x