Kompas TV cerita ramadan kesehatan

Ini Kandungan Nutrisi dan Manfaat Mengonsumsi Kurma

Kompas.tv - 2 April 2022, 07:06 WIB
ini-kandungan-nutrisi-dan-manfaat-mengonsumsi-kurma
Dua mangkuk buah kurma. Bila disimpan dengan cara yang tepat, kurma bisa awet untuk tiga bulan sampai satu tahun. (Sumber: SHUTTERSTOCK/MAMA_MIA)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kurma menjadi salah satu buah yang sering dihidangkan saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Selain kaya nutrisi, kurma juga banyak memiliki manfaat.

Buah berukuran kecil ini bukan hanya manis, tetapi juga mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, khususnya setelah seharian berpuasa.

Kurma mengandung setidaknya tiga jenis antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut tiga antioksidan paling kuat dalam kurma:

Flavonoid: antioksidan yang bekerja untuk menangkal radikal bebas, penyebab penyakit kronis.

Karotenoid: antioksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas pemicu kanker.

Asam fenolik: antioksidan yang sangat kuat dan memiliki aktivitas antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, antiinflamasi, dan aktivitas vasodilatory.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Penjual Kurma Di Denpasar Mulai Ramai

Selain itu, kurma juga merupakan sumber fruktosa, jenis pemanis alami yang ditemukan dalam buah. Kurma merupakan pengganti gula putih yang sehat karena kandungan nutrisinya, serat dan antioksidan.

Mengutip Healthline, kurma mengandung karbohidrat hingga magnesium. Berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram kurma:

Kalori: 277

Karbohidrat: 75 gram

Serat: 7 gram

Protein: 2 gram

Kalium: 20 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Magnesium : 14 persen dari AKG

Tembaga: 18 persen dari AKG

Mangan: 15 persen dari AKG

Zat besi: 5 persen dari AKG

Vitamin B6: 12 persen dari AKG

Kurma juga mengandung serat, nutrisi, serta kalori yang tinggi, dan paling baik dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Berikut manfaat kurma untuk tubuh

1. Mencegah sembelit

Mengutip Healthline, kurma mengandung serat tinggi, yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, khususnya untuk mencegah sembelit, membuat buang air besar (BAB) menjadi teratur.

Berdasarkan penelitian terhadap 21 orang yang mengkonsumsi 7 buah kurma setiap hari selama 21 hari, kurma mampu meningkatkan frekuensi buang air besar.

2. Mencegah penyakit jantung

Mengutip Organic Facts, sebuah studi oleh Waseem Rock yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa mengonsumsi kurma efektif menurunkan kadar trigliserida dan mengurangi stres oksidatif.

Keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung dan aterogenesis. Aterogenesis merupakan penumpukan plak lemak di arteri.

3. Menangkal penyakit kronis

Mengutip Healthline, kurma yang mengandung berbagai antioksidan memiliki manfaat untuk menangkal penyakit kronis, efek dari radikal bebas.

4. Membantu mengontrol gula darah

Kandungan serat yang tinggi dalam kurma juga berpotensi untuk mengontrol gula darah.

Serat memperlambat pencernaan dan dapat membantu mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan.

5. Membantu peningkatan kesehatan tulang

Mengutip Organic Facts, manfaat kurma lainnya adalah dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.

Baca Juga: Penjualan Kurma Meningkat 3 Kali Lipat Jelang Ramadan

Berdasarkan publikasi oleh ahli gizi Julie Garden-Robinson dan rekannya dari North Dakota State University, kurma mengandung boron, yang merupakan salah satu nutrisi yang meningkatkan kesehatan tulang.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Critical Review in Food Science and Nutrition menyebut bahwa buah-buahan kering mengandung sejumlah besar fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium.

Buah-buahan kering dapat menjadikannya makanan super untuk memperkuat tulang dan melawan penyakit, seperti osteoporosis.

6. Membantu persalinan 

Mengutip Healthline, studi menunjukkan bahwa manfaat kurma yang lainnya adalah membantu mempermudah persalinan.

Mengonsumsi kurma selama beberapa minggu sebelum persalinan dapat meningkatkan pelebaran serviks dan menurunkan risiko persalinan yang diinduksi.



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x