Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Pesawat Lion Air Makassar-Kendari Sempat Gagal Mendarat dan Hilang dari Radar 10 Menit

Kompas.tv - 19 Mei 2023, 08:59 WIB
pesawat-lion-air-makassar-kendari-sempat-gagal-mendarat-dan-hilang-dari-radar-10-menit
Ilsutrasi. Pesawat Lion Air JT 0992 dengan rute Makassar-Kendari sempat gagal mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari pada Kamis (18/5/2023), akibat cuaca buruk. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pesawat Lion Air JT 0992 dengan rute Makassar-Kendari sempat gagal mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari pada Kamis (18/5/2023) kemarin, akibat cuaca buruk. 

Insiden itu diungkapkan oleh Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah lewat akun Twitternya @anishidayah.

Adapun penerbangan ini dijadwalkan mengudara dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 10.40 WITA dan mendarat pukul 13.00 WITA di Bandara Halu Oleo Kendari. 

"Alhamdulillah bisa mendarat dengan selamat. Terima kasih Kapt Nikson Aris, kapt di penerbangan dari Makasar-Kendari. Ketika pesawat sudah mau mendarat, nyaris sampe landasan, tiba-tiba naik lagi. Diumumkan bahwa karena ada tekanan angin di ekor pesawat yg melebihi batas maksimal, bisa berbahaya bablas," tulis Anis. 

"Pesawat naik lagi sekitar 20 menit, berputar. Lalu kemudian bisa mendarat. Saat mau turun saya tanya pada pramugari tentang risiko kalo tetap mendarat, katanya bisa bablas, tergelincir atau kemungkinan lain," tambahnya. 

Baca Juga: Catat, Garuda Indonesia Beri Diskon Tiket hingga 80 Persen untuk Rute Domestik dan Internasional

Kata Anis, saat pesawat tidak bisa mendarat dan harus mengudara lagi, dirinya membaca doa, surat Al-Fatihah dan berbagai sholawat. 

Anis yang saat itu terbang bersama rekannya di Komnas HAM, langsung memejamkan mata sambil berdoa saat kru pesawat mengumumkan jika pesawat tidak bisa mendarat. 

Ia juga melihat sepasang penumpamg suami istri, berpegangan tangan sambil berdoa.

"Saat sudah mendarat dan kami turun menuju terminal, para penumpang pesawat saling berbagi cerita dan bagaimana paniknya mereka saat-saat pesawat gagal mendarat," ujar Anis. 

Bahkan, pengemudi yang bertugas menjemput Anis di bandara mengatakan, pesawat yang mereka tumpangi sempat hilang dari radar. 

"Driver yang menjemput kami di Bandara Kendari mengatakan bahwa, pesawat yang ibu tumpangi sempat hilang dari radar selama 10an menit," ucapnya. 

Baca Juga: Jelang Coldplay ke Jakarta, Jastip Tiket Konser Menjamur, Apa Bedanya dengan Calo?

Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, penerbangan JT-992 mengalami pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan (go around). 

Hal ini dilakukan dalam situasi ketika kondisi cuaca yang tidak mendukung, berupa kecepatan angin dan arah angin yang berubah secara mendadak mengakibatkan kecepatan pesawat melebihi batas ketentuan untuk mendarat, sesuai dengan persyaratan operasional dan standar keselamatan penerbangan.

"Keputusan pilot untuk melakukan go around tersebut telah diambil dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan yang berdasarkan pada informasi cuaca aktual yang terpantau melalui radar di dalam pesawat," tutur Danang. 

Ia menjelaskan, selama proses go around, pilot tetap berkoordinasi dengan petugas darat dan pengatur lalu lintas udara untuk memastikan langkah-langkah yang tepat diambil demi mengutamakan keamanan penerbangan.

Setelah kondisi cuaca membaik dan memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan, pilot berhasil mendaratkan pesawat secara normal di Bandar Udara Haluoleo Kendari di Konawe Selatan pukul 13.25 WITA.

Baca Juga: Seluruh Atlet Diarak Hari Ini, Cek Lagi Raihan Medali Tim Indonesia di Sea Games 2023!

Lion Air memberikan apresiasi kepada pilot dan awak pesawat yang telah menjalankan tugas mereka dengan profesional dalam menghadapi situasi pada penerbangan JT-992.

Danang menerangkan, go around sering kali dilakukan ketika pesawat sudah berada dalam fase akhir pendaratan.

Seperti saat akan menyentuh landasan pacu, tetapi kondisi seperti angin yang tidak stabil, arah angin yang tidak sesuai, atau jarak pandang yang rendah dapat mengganggu proses pendaratan yang aman. 


 

Dalam situasi ini, pilot akan mengambil keputusan untuk meningkatkan ketinggian pesawat dan melanjutkan penerbangan mengelilingi bandar udara

Atau kembali ke jalur penerbangan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan memungkinkan pendaratan secara tepat. 

Baca Juga: Nasabah BSI Bingung Ada Saldo Diblokir Rp50.000 Saat Cek Rekening, Ini Penjelasan BSI

"Keputusan go around diambil oleh pilot berdasarkan penilaian profesional, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, kondisi landasan pacu dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang, kru pesawat dan pesawat itu sendiri," papar Danang. 

Ketika go around, pilot akan terus berkomunikasi dengan petugas darat dan pengatur lalu lintas udara untuk memperoleh informasi terkini tentang kondisi cuaca dan instruksi penerbangan yang diperlukan. 

Setelah kondisi yang memadai terpenuhi, pilot akan melakukan pendaratan yang aman dan melanjutkan proses penurunan pesawat ke landasan pacu.



Sumber :



BERITA LAINNYA



Close Ads x