Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Airlangga Hartarto: Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas Vietnam, Singapura, dan AS

Kompas.tv - 8 Agustus 2023, 08:15 WIB
airlangga-hartarto-pertumbuhan-ekonomi-ri-di-atas-vietnam-singapura-dan-as
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 mampu melampauai Vietnam, Singapura, dan Amerika Serikat. (Sumber: Kemenko Perekonomian)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

"Industri manufaktur atau pengolahan yang masih menjadi kontributor pertumbuhan terbesar dengan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu dengan share ke PDB mencapai 18,25 persen (yoy)," ujar Airlangga. 

Ia melanjutkan, pada kuartal II 2023, perekonomian secara spasial di seluruh pulau juga tumbuh positif.

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,27 persen.

Sementara seluruh wilayah di luar Pulau Jawa juga bertumbuh dengan didukung kenaikan investasi dan pembangunan industri.

“Pada kuartal ketiga nanti kita masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama melalui belanja pemerintah, khususnya pada kementerian/lembaga besar di bidang infrastruktur, padat karya, dan pertanian,” tuturnya. 

Daya saing perekonomian Indonesia juga tercatat meningkat tajam.

Sebagaimana ditunjukkan laporan dari Institute for Management Development (IMD), di mana Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat daya saing tertinggi di dunia. 

Baca Juga: Jokowi Sebut Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Makin Banyak Negara Terlibat Konflik

Peringkat daya saing Indonesia meningkat 10 posisi dari rangking 44 di 2022 menjadi rangking 34 di tahun ini.

Indonesia dinilai berhasil memperbaiki peringkat seluruh komponen utama yakni komponen kinerja ekonomi, pemerintah yang efisien, bisnis yang efisien, dan ketersediaan infrastruktur.

Peningkatan daya saing tersebut juga diikuti dengan prospek pembiayaan investasi Indonesia yang semakin menarik.

Terutama dengan afirmasi atas sovereign rating Indonesia oleh berbagai lembaga rating internasional.

“Pertumbuhan kita di akhir 2023 tetap ditargetkan 5,3 persen sesuai dengan APBN, dan pengungkitnya ada di kuartal ketiga. Nanti kita akan melihat kontribusi dari sektor pertambangan, SDA, dan kelapa sawit, yang semuanya tergantung harga komoditas," ucap Airlangga. 

"Tapi ini sekarang mendekati harga normal, yang artinya bisa digenjot dari sisi volume ekspornya, dan juga terkait produk unggulan lainnya seperti produk kimia serta besi-baja,” tandasnya. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x