Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Kenali Modus-Modus Penipuan Social Engineering dan Tips Mencegahnya

Kompas.tv - 20 Agustus 2023, 15:00 WIB
kenali-modus-modus-penipuan-social-engineering-dan-tips-mencegahnya
Foto ilustrasi. Bank BRI bagikan modus yang biasa digunakan dalam penipuan social engineering dan tips untuk mencegah diri menjadi korban. (Sumber: BRI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Maraknya kasus kejahatan yang memanfaatkan media digital menimbulkan keresahan di masyarakat. Seperti diketahui, salah satu kejahatan penipuan perbankan yang paling marak adalah social engineering atau soceng

Soceng merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban sehingga korban membocorkan data pribadi dan data transaksi perbankannya yang bersifat rahasia. 

Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam, mulai dari telepon, chat, SMS, e-mail, media sosial, dan sebagainya.

Terkait hal tersebut, BRI terus mengedukasi nasabahnya agar meningkatkan kewaspadaannya dan terhindar dari segala jenis bentuk modus penipuan/kejahatan perbankan. 

Baca Juga: Jokowi Restui Rencana Penghapusan Kredit Macet UMKM di Perbankan yang Nilainya Maksimal Rp5 M

Sebagai bentuk upaya memerangi soceng dan mengedukasi nasabah, BRI membagikan berbagai modus kejahatan perbankan khususnya social enginering beserta langkah antisipatif menghadapinya. 

Mengutip dari keterangan resmi BRI, Sabtu (19/8/2023), adapun modus-modus penipuan atau kejahatan social enginering (soceng) tersebut adalah sebagai berikut:

Modus Penipuan Social Engineering 

1. Undangan Pernikahan Palsu Berbentuk File APK

Modus penipuan ini terjadi melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK melalui aplikasi chat WhatsApp (WA). 

Melalui aplikasi bodong (tidak resmi) tersebut, membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS dan apilikasi lain di handphone

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Gaji PNS Sebelum dan Sesudah Naik 8 Persen

Kejahatan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui sms. Alhasil, transaksi perbankan dapat berjalan dengan sukses.

2. Iklan Palsu di Media Sosial

Modus ini berupa akun palsu di media sosial yang mengatasnamakan BRI. Akun tersebut membagikan iklan dengan ciri-ciri seperti, nama akun tidak lazim dan tidak centang biru; tampilan visual tidak kredibel mulai dari kualitas gambar yang buruk, penulisan tidak profesional, serta link bio mencurigakan.

Dan jika meng-klik link tercantum akan diarahkan untuk mendaftar dan mengisi data-data perbankan yang bersifat rahasia seperti nomor kartu, PIN, OTP, dsb.

3. Link Modus Perubahan Tarif

Layaknya modus penipuan dengan file berformat APK, penipuan jenis ini juga menggunakan platform WhatsApp (WA). Bedanya, file yang dikirimkan berupa pengumuman/pemberitahuan agar nasabah melakukan perubahan tarif. 

Baca Juga: Catat ya Bun, Pelajar DKI di Wilayah Ini akan Jalani Pembelajaran Jarak Jauh saat KTT ASEAN

Biasanya, dalam pengumuman tersebut berisi ancaman yang membuat nasabah resah/takut.

4. File foto Berbentuk APK Bodong

File bodong serupa layaknya modus undangan pernikahan, namun kali ini berbentuk image atau gambar yang berupa file APK. 

Biasanya pelaku mengaku sebagai kurir pengantar paket dan seakan-akan memberi informasi paket dapat terlihat setelah meng-klik file yang berformat APK namun terlihat seperti file foto tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan pihaknya akan selalu memberikan edukasi berbagai langkah antisipatif untuk memerangi soceng

Baca Juga: 2 Crazy Rich Ditetapkan Tersangka Penipuan Investasi Robot Trading ATG, Aset Rp450 Miliar Disita

Soceng merupakan tindakan kejahatan dan penipuan yang dapat menimbulkan keresahan serta kerugian. BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap keamanan bertransaksi nasabahnya senantiasa menghimbau dan mengedukasi para nasabahnya untuk menghindari menjadi korban modus kejahatan tersebut," tutur Agustya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8).

"Melalui campaign ini, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam mengenali modus dan praktik Soceng,” ujarnya.


Dengan selalu menjaga kerahasiaan data perbankan, serta dengan tetap berhati-hati dalam menerima pesan yang ada, berbagai modus penipuan soceng akan mudah untuk dihindari.

Bank berpelat merah ini juga akan selalu mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuan baru soceng.

Baca Juga: Segini Biaya Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai Pakai QRIS TUNTAS dari BI

Adapun cara mengantisipasi berbagai modus tersebut antara lain:

Tips Mencegah Penipuan Social Engineering 

1. Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berformat APK

2. Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik, resah, atau takut.

3. Tidak asal klik link/file yang dikirimkan.

4. Jika sudah terklik dan install file tersebut, cepat matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat.

5. Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut.

6. Uninstall aplikasi tersebut.

Baca Juga: WhatsApp Hadirkan Fitur Baru, Bisa Kirim Foto Kualitas HD

7. Ubah username, PIN dan password mobile banking termasuk email pribadi.

8. Lebih aman untuk dilakukan reset handphone ke factory mode atau mode pabrik

9. Hubungi Contact BRI di nomor 1500017 untuk melakukan pelaporan atas indikasi modus penipuan yang terjadi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x