Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

KA Cepat Jakarta-Bandung Pakai Teknologi Huawei, dari Sistem Komunikasi sampai Penjualan Tiket

Kompas.tv - 27 September 2023, 11:39 WIB
ka-cepat-jakarta-bandung-pakai-teknologi-huawei-dari-sistem-komunikasi-sampai-penjualan-tiket
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menggunakan teknologi dari Huawei untuk sistem komunikasinya. (Sumber: KCIC)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menggunakan teknologi dari Huawei untuk sistem komunikasinya. Vice President Huawei Indonesia Lai Chaosen mengatakan, pihaknya memastikan sistem komunikasi di KCJB aman dan efisien.

"Kami harus memastikan kereta cepat tersebut dapat berjalan dengan aman, lancar, dan efisien. Huawei telah memiliki solusi seperti sistem persinyalan nirkabel kereta ke darat, transmisi sinyal dan jaringan data untuk kereta cepat," kata Lai Chaosen dalam media visit Keteta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Ia menjelaskan, jaringan komunikasi memiliki peran yang krusial dalam sistem kontrol operasi kereta cepat. Sehingga jaringan komunikasi yang handal diperlukan agar operasional KCJB berjalan lancar.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Kereta Cepat, Rachmat Gobel: APBN Jadi Tak Adil, Harusnya untuk Kemaslahatan Umum

Ia menegaskan, Huawei telah berpengalaman membangun jaringan komunikasi terpadu untuk jalur kereta api cepat di China yang memiliki sistem keamanan tertinggi, berkapasitas bandwidth besar dan didukung dengan sistem operasi dan pemeliharaan yang mudah dijalankan.

"Sistem transmisi persinyalan KA Cepat Whoosh juga didukung oleh perangkat Hybrid MSTP generasi terbaru dari Huawei, yang mampu beroperasi pada lebih dari 20 sistem, seperti sistem tanggap kecelakaan kereta cepat, pengiriman data video pengawasan, pengendalian daya listrik dan penjualan tiket kereta," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, Huawei juga bekerja sama dengan berbagai operator telekomunikasi di Indonesia untuk meningkatkan jangkauan jaringan sepanjang jalur kereta cepat. Sehingga para penumpang tetap dapat menikmati layanan internet cepat dan stabil saat melakukan perjalanan dengan KCJB. Meskipun melewati jalur perbukitan dan menebus terowongan.

Baca Juga: Spesifikasi dan Tampilan KA Ekonomi New Generation Jayabaya, Toiletnya Bikin Betah

"Huawei ingin penumpang bisa enjoy kereta cepat dengan koneksi yang baik. Dengan begitu akan baik untuk transportasi dan dapat mengembangkan ekonomi daerah," ucapnya.

Lai Chaosen mengeklaim, teknologi dari Huawei mampu menyediakan koneksi kuat tanpa jeda untuk meminimalkan kegagalan komunikasi. Yakni dengan tingkat keterhubungan melampaui 99,99 persen, sehingga menjamin kestabilan transmisi sinyal kendali kereta dan mendukung sistem penjadwalan pintar berdasarkan nomor kereta dan nomor fungsi.

“Jaringan data KA Cepat Whoosh menggunakan perangkat generasi terbaru DataCom yang 100 persen aman dari kerusakan fisik berkat teknologi native hard pipe,” terangnya.

“Seluruh jaringan data terlindungi oleh sistem peralihan redundancy dan redundant hanya dalam waktu 35 ms (milidetik). Kecepatan peralihan ini menjamin arus pertukaran data dapat berjalan lancar meski dalam gangguan,” tambahnya.

Baca Juga: Cek Aturan Baru MenPANRB, PNS Bisa Dimutasi atau Rotasi Meski Belum 2 Tahun Menduduki Jabatan

Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga menggunakan teknologi dari China Railway Signal & Communication (CRSC). Pada kesempatan yang sama, Deputy Chief Engineer KCJB Liu Jieping menjelaskan, KCJB adalah proyek pertama dimana teknologi CRSC diterapkan di luar China.

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan projek kereta api cepat pertama yang seluruh sistem faktor dan semua rantai industri yang diimplementasikan di luar China," tutur Liu.

Ia memaparkan, sistem yang dipakai untuk proyek KCJB dari CRSC adalah Chinese Train Control System (CTSC) level 3 yang merupakan set komplit otomatis yang akan semakin meningkatkan aspek keamanan, kualitas pelayanan, dan efisiensi operasional KA Cepat.

Sistem ini telah diaplikasikan pada kereta cepat di China lebih dari 40 ribu kilometer. CTCS 3 ini merupakan teknologi terbaru yang di gunakan dari China untuk diimplementasikan pada kereta cepat Indonesia dengan jalur yang membentang sepanjang 142,3 kilometer tersebut.

Baca Juga: Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar, Kadin Indonesia Tegaskan Tetap Netral

Liu juga mengatakan, sejauh ini tidak ada tantangan dalam mengaplikasikan sistem CTSC 3 untuk KCJB di Indonesia. CRSC juga  akan selalu mendampingi staf lokal untuk bisa mengoperasikan sistem dari China ini. Ia menyebut pihaknya sangat bangga atas terwujudnya KCJB.


 

"Kami sangat terhormat bisa menyaksikan dan berpartisipasi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan CRSC pastinya akan terus bekerjasama di bidang infrastruktur dan juga produksi antara dua negara ini," tandasnya.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x