Kompas TV ekonomi perbankan

Waspada Marak Penipuan File Apk Jelang Lebaran, Ini Tips Mencegahnya

Kompas.tv - 3 April 2024, 10:25 WIB
waspada-marak-penipuan-file-apk-jelang-lebaran-ini-tips-mencegahnya
Ilustrasi. Kasus penipuan online masih saja terus terjadi hingga saat ini. Apalagi jelang Hari Raya Idulfitri, dimana modus yanng digunakan untuk menipu biasanya mengatasnamakan kurir paket atau parsel, hingga file ucapan selamat Lebaran melalui file aplikasi tidak resmi (.APK). (Sumber: Bank Indonesia )
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penipuan online masih saja terus terjadi hingga saat ini. Apalagi jelang Hari Raya Idulfitri, di mana modus yanng digunakan untuk menipu biasanya mengatasnamakan kurir paket atau parsel, hingga file atau fail ucapan selamat Lebaran melalui fail aplikasi tidak resmi (.Apk).

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, modus yang diterapkan pelaku ini terlihat meyakinkan, sehingga korban mengalami kerugian materil maupun nonmateril. 

Aplikasi yang tidak resmi tersebut memperdaya korban sehingga dengan sadar memberikan persetujuan aplikasi tersebut mengakses data dan perangkatnya secara sepenuhnya. Antara lain SMS, keyboard, mikrofon, dan bahkan kamera.

"Ini yang kemudian menjadi jalan bagi kejahatan perbankan karena data-data yang diperlukan untuk transaksi bersifat pribadi dan rahasia dikuasai oleh para penipu," kata Arga dalam keterangan resminya, Rabu (3/4/2024). 

Baca Juga: Cara dan Cek Lokasi Tukar Uang Baru Bank Indonesia Pakai Aplikasi PINTAR

"Misalnya, penipu dapat menguasai username dan password pada aplikasi mobile banking dan SMS dari bank yang berisi kode OTP. Alhasil, transaksi perbankan korban melalui mobile banking dapat berjalan sukses," tambahnya. 

Terkait dengan hal tersebut, ia mengimbau agar nasabah tetap waspada terhadap modus yang disebut social engineering itu. Lewat modus ini, pelaku memanfaatkan manipulasi sosial dan kelemahan psikologis (keingintahuan, ketergesaan, dan kelengahan manusia).

Akibatnya, korban menjadi sasaran bagi pelaku kejahatan, tanpa menyadari dirinya menjadi korban social engineering. Terlebih di momen mendekati hari raya di mana transaksi keuangan dan peredaran uang diperkirakan meningkat.

Baca Juga: Marak Penipuan APK ETLE Lewat WhatsApp, Begini Cara Cek Kebenarannya

Untuk itu, dalam memberikan perlindungan terhadap nasabah, BRI menerapkan tiga komponen, yakni dari sisi proses, teknologi, dan people

"BRI senantiasa melakukan proses pengembangan aplikasi lebih secure. BRI juga terus berupaya meningkatkan kesadaran akan bahaya soceng baik kepada para pekerja maupun nasabah BRI," ujarnya. 

“Kesadaran ini untuk memenuhi tanggung jawab melindungi data dan dana para nasabah,” sambungnya. 

Nasabah pun diimbau terus waspada jika ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .APK, apalagi yang mengatasnamakan BRI. 

Masyarakat dapat mencegah kejahatan dokumen lebih dini dengan tidak mengklik dokumen dan aplikasi tersebut. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pengajuan Pinjaman Online oleh Masyarakat Meningkat 13 Persen

Nasabah bisa segera menghubungi Contact BRI di 1500017 apabila terlanjur mengunduh aplikasi bodong tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dengan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan dan telepon masuk, berbagai modus penipuan dapat dihindari," ucapnya. 

Arga menyatakan, BRI akan terus mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuaan.

Berikut Tips Mencegah Penipuan Social Engineering:

1. Pada saat meng-install aplikasi apa pun pada perangkat, selalu waspada dan baca dengan saksama seluruh prompt yang muncul. Terutama pada saat aplikasi meminta izin untuk mengakses file, mikrofon, kamera, SMS, dan semacamnya.

Baca Juga: Promo Ancol Masih Berlaku sampai 5 April, Tiket Dufan Cuma Rp117.500

2. Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file dengan akhir penamaan .APK. Umumnya penipu mengirimkan link/file dengan disertai pengumuman/pemberitahuan yang mendorong kita untuk bereaksi tanpa berpikir panjang. Misalnya berupa pesan yang memburu-buru, ancaman, atau mengundang rasa ingin tahu.

4. Tidak mengklik link/file yang dikirimkan

5. Jika sudah terklik/ter-install, segera matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat.

6. Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut dan selanjutnya uninstall aplikasi tersebut.

7. Ubah username, PIN dan password mobile banking dan juga password email yang terasosiasikan dengan mobile banking

Baca Juga: Soedradjad Ungkap Diberhentikan Soeharto Usai Tutup Bank Milik Probosutedjo, Bambang Tri, dan Titiek

8. Apabila ada keraguan/kecurigaan saat menerima pesan dari nomor yang tak dikenal, selalu hubungi dan verifikasikan kepada institusi yang bersangkutan. 

9. Untuk nasabah BRI, silakan hubungi Contact BRI pada nomor telepon 1500017 atau melalui sarana lainnya.


 

 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x