Kompas TV ekonomi perbankan

Tiga Bulan Pertama Tahun 2024, BCA Sudah Kantongi Laba Bersih Rp12,9 T

Kompas.tv - 23 April 2024, 08:58 WIB
tiga-bulan-pertama-tahun-2024-bca-sudah-kantongi-laba-bersih-rp12-9-t
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatatkan laba bersih hingga Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024 atau sepanjang Januari-Maret 2024. (Sumber: Bank BCA)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatatkan laba bersih hingga Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024 atau sepanjang Januari-Maret 2024. 

Jumlah itu tumbuh sebesar 11,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkap, kenaikan laba bersih itu disebabkan ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

"Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini, turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Senin (22/4/2024). 

Dari sisi penyaluran kredit, BCA mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri yaitu sebesar Rp835,7 triliun atau tumbuh 17,1 persen yoy

Naiknya penyaluran kredit juga diikuti dengan perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.

Baca Juga: Mengerikan! Perempuan Ini Bawa Mayat ke Bank untuk Tanda Tangan Pinjaman, Langsung Ditangkap Polisi

Jahja menjelaskan, rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6 persen pada kuartal I 2024 atau turun dibandingkan angka setahun lalu, yaitu 9,8 persen. 

Lalu rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga di angka 1,9 persen. Sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3 persen dan 71,9 persen.

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9 persen yoy menyentuh Rp1.121 triliun per Maret 2024. 

Dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen mencapai Rp904,5 triliun. 

"Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8 persen yoy mencapai 8,3 miliar pada kuartal I 2024," ujar Jahja seperti dikutip dari Antara

Baca Juga: BPS Ungkap Konflik Israel-Iran Tak Berpengaruh Signifikan pada Perdagangan RI

Selanjutnya, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA selama kuartal I 2024 mencapai Rp19,8 triliun, tumbuh 7,1 persen yoy. Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8 persen yoy menjadi Rp6,4 triliun.

Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7 persen yoy pada kuartal I 2024. Sementara rasio cost to income terjaga di level 32,4 persen.

Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8 persen yoy sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA.

Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang kian beragam, BCA juga punya layanan buy now pay later (BNPL). Direktur BCA Santoso mengatakan, jumlah pengguna pay later BCA mencapai sekitar 89.000 pengguna hingga kuartal I 2024.

Dari sisi jumlah outstanding pinjaman, Santoso mencatat adanya kenaikan dari Rp115 miliar di Desember 2023 menjadi Rp185 miliar di Maret 2024. Jumlah tersebut berarti naik 61 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023.

Baca Juga: Jokowi soal Infrastruktur: Produksi Jagung dan Kelapa kalau Nggak Ada Jalan Mau Dibawa Kemana?

Begitu juga dari sisi plafon pinjaman yang tumbuh cukup baik sebesar 51 persen jika dibandingkan dengan akhir 2023 yang hanya sebesar Rp395 miliar menjadi Rp597 miliar di Maret 2024.

Meski begitu, Santoso menekankan bahwa yang terpenting untuk dilihat yaitu kualitas kredit yang disalurkan. Adapun kualitas kredit paylater BCA berada di posisi 0,47 persen pada Maret 2024.

"Jadi artinya secara kualitas tetap prudent dan baik. Ini hanya untuk menunjukkan bahwa kita terus menjaganya karena kualitas dengan pertumbuhan customer dan portfolio itu menjadi baik," tuturnya. 


 

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x