Kompas TV ekonomi keuangan

AdaKami Serius Ingatkan soal Keputusan Finansial yang Bijak

Kompas.tv - 6 Mei 2024, 00:00 WIB
adakami-serius-ingatkan-soal-keputusan-finansial-yang-bijak
Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega (kedua dari kiri) dan Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar (kedua dari kanan) saat Media Gathering dan Halalbihalal AdaKami di Jakarta. (Sumber: Adakami)
Penulis : Fadhilah | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) serius mengingatkan masyarakat agar lebih bijak membuat keputusan finansial.

Bukan tanpa alasan, kemampuan membuat keputusan yang bijak, khususnya terkait finansial, menjadi modal penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernardino Moningka Vega mengungkapkan, setiap keputusan finansial yang dibuat akan membawa dampak yang signifikan baik untuk pihak yang membuat keputusan, orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam tataran yang lebih luas. Termasuk bisa pula berdampak pada kondisi perekonomian suatu negara.

“Oleh karena itu, kita perlu bertindak cermat, hati-hati, dan bijaksana dalam mengelola keuangan dan memilah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana kita memenuhi keinginan tersebut,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering & Halalbihalal bertema Pilihan Bijak untuk Masa Depan Lebih Baik di Jakarta baru-baru ini.

Baca Juga: AdaKami Apresiasi Peran Media dalam Mendorong Literasi Keuangan di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Brand Manager Adakami Jonathan Kriss menyampaikan, hingga 29 April 2024, AdaKami telah menyalurkan pendanaan senilai Rp4,66 triliun. Hal ini merupakan bentuk kontribusi AdaKami untuk membantu memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat.

Kendati demikian, upaya ini sering kali menghadapi beragam tantangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencari celah dari masih rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat.

AdaKami menemukan sejumlah modus yang kerap dilakukan untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari masyarakat, seperti melakukan pencatutan nama Adakami dan mengklaim bahwa tim AdaKami telah melakukan pengiriman dana ganda.

Pihaknya juga menemukan adanya akun media sosial palsu atau mengaku sebagai customer service Adakami dan menyasar pengguna yang mengalami kesulitan pada saat melakukan pembayaran, menyalahgunakan data pribadi, meretas akun pengguna lewat pengiriman kode OTP atau link mencurigakan, hingga menjanjikan hadiah yang menggiurkan.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x