Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Siap-Siap, Harga Eceran Tertinggi Beras Berpotensi Naik Bulan Depan!

Kompas.tv - 23 Mei 2024, 05:30 WIB
siap-siap-harga-eceran-tertinggi-beras-berpotensi-naik-bulan-depan
Ilustrasi. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras medium, dengan menaikkan HET dari Rp10.900 per kg menjadi Rp12.500 per kg. (Sumber: Kompas.id/KORNELIS KEWA AMA)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat diminta mewaspadai potensi kenaikan harga beras di pasaran pada Juni 2024 mendatang.

Hal ini terkait dengan berakhirnya kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dari pemerintah pada akhir Mei 2024 ini.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menyiapkan ketetapan HET beras terbaru yang diperkirakan lebih tinggi dari periode relaksasi saat ini.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengatakan aturan ketetapan HET beras baru sedang disusun dalam Peraturan Badan Nasional.

Angka HET yang akan ditetapkan kemungkinan besar masih mengacu pada kebijakan relaksasi HET beras yang berlaku saat ini.

Baca Juga: Jokowi Mengaku Kaget Dapati Harga Beras dan Bawang di Sulawesi Lebih Murah dari Jawa

Ketetapan HET beras tersebut diperkirakan akan mengikuti kebijakan relaksasi yang saat ini sedang berjalan.

"Sejauh ini angkanya masih sama dengan ketetapan perpanjangan relaksasi HET beras kemarin, termasuk untuk jenis beras medium," jelas Maino dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Berdasarkan relaksasi saat ini, HET beras premium diperkirakan akan naik menjadi kisaran Rp14.900 - Rp15.800 per kg dari sebelumnya Rp13.900 - Rp14.800 per kg.

Sementara HET beras medium diprediksi naik ke rentang Rp12.500 - Rp13.500 per kg dari Rp10.900 - Rp11.800 per kg.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan kenaikan HET beras dilakukan untuk menjaga kesejahteraan petani dan peternak agar harga beras tetap wajar.

Pihaknya berupaya menciptakan ekosistem yang seimbang antara harga beras di hulu dan hilir.

Baca Juga: Pengamat Kritik Impor Beras saat Produksi Surplus, Hubungkan dengan Carut Marut Distribusi Lokal

"Kita harus jaga harga petani. Kita jaga nilai tukar petani di atas 100. Wajar di petani, pedagang, dan konsumen," tegas Arief.

Arief menegaskan penetapan HET beras selalu disampaikan Presiden Jokowi saat mengecek pasar, gudang Bulog, dan kunjungan ke sawah. Pihaknya tidak ingin harga beras murah, tetapi membuat petani kesulitan.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x