JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah penumpang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh saat ini masih di bawah target pemerintah, yaitu baru mencapai 24.000 orang per hari dari target 29.000 orang per hari.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengungkapkan, pihaknya terus melakukan berbagai langkah strategis guna meningkatkan volume penumpang sesuai yang ditargetkan.
"Strategi meningkatkan volume penumpang melalui peningkatan layanan dan fasilitas, memperluas jangkauan layanan dengan pembukaan stasiun baru dan penambahan jumlah perjalanan," kata Eva seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/7/2024).
Ia menjelaskan, Stasiun Karawang akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025, sehingga bisa mendukung program penambahan hingga 62 perjalanan per hari secara bertahap.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Klaim Kereta Cepat Whoosh Bikin Hemat BBM Rp3,2 Triliun per Tahun
"Saat ini Stasiun Karawang baru dioperasikan untuk melayani pengaturan perjalanan kereta. Pendinasan petugas untuk on call emergency juga telah berjalan beserta seluruh perangkat lain seperti di antaranya petugas pengamanan dan kebersihan," ujarnya.
Agar bisa digunakan oleh penumpang Whoosh, akses jalan dari dan menuju Stasiun Karawang tengah dibuat. KCIC sedang menyiapkan akses dari kawasan Trans Heksa Karawang (THK) dan Deltamas untuk menuju Stasiun Karawang sepanjang 1,5 km.
Upaya itu sedang dalam tahap akhir pembebasan lahan untuk selanjutnya memasuki tahapan persiapan konstruksi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjut Eva, juga sedang menyiapkan pembangunan exit KM 42 jalan Tol Jakarta Cikampek yang langsung menuju kawasan Stasiun Karawang.
Baca Juga: Erick Thohir Pamer Foto Naik Kereta Cepat Bareng Jokowi saat Whoosh Diduga Bikin Rugi BUMN
"Lainnya akses dari Tol Japek kini juga sudah dalam tahap pembebasan lahan dan pembangunan. Rencananya pembangunan dilakukan tahun ini sebagai bagian dari Proyek Strategi Nasional dari pemerintah pusat," ucapnya.
Eva menyebut, pilihan akses yang banyak membuat Stasiun Karawang terkoneksi dengan berbagai kawasan industri, perkotaan, dan pusat perbelanjaan.
Ketersediaan akses jalan akan didukung dengan berbagai pilihan transportasi pengumpan dari dan menuju Stasiun Karawang. Hal serupa juga dilakukan KCIC di Stasiun Tegalluar.
Eva menerangkan, pihaknya dengan Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Jasa Marga kini tengah melakukan proses pembangunan exit tol KM 151A.
Baca Juga: Harga Tiket, Jadwal Terbaru, dan Daftar Stasiun yang Dilewati KA Blambangan Ekspres
Exit tol itu akan langsung terhubung menuju jembatan Cibiru yang menjadi akses utama menuju Stasiun Tegalluar.
"Selain itu, percepatan untuk pembukaan exit tol 149 temporary untuk lebih memudahkan masyarakat juga tengah diupayakan dan diharapkan dapat beroperasi pada September 2024," tuturnya.
Eva mengakui, penutupan akses tol KM 149 pada Januari 2024 menyebabkan penurunan jumlah penumpang di Stasiun Tegalluar dari 2.500 penumpang per hari menjadi hanya 1.700 penumpang per hari.
Oleh karena itu, dengan pembukaan exit tol baru nantinya akan ada peningkatan aksesibilitas menuju dan dari Stasiun Tegalluar. Sehingga, dapat mempermudah perjalanan menuju dan dari Stasiun Tegalluar, mengurangi beban tol exit Pasteur dan Buah Batu, serta Jalan Gedebage.
Baca Juga: Setelah Shin Tae-yong dan CEO ChatGPT, Imigrasi RI Incar Elon Musk Pegang Golden Visa
"Terutama saat akhir pekan ketika terjadi kepadatan di sekitar Stasiun Al Jabbar dan Stadion GBLA, dan mampu meningkatkan kembali jumlah penumpang di Stasiun Tegalluar," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, jumlah penumpang harian kereta cepat Whoosh belum mencapai target.
Pria yang kerap disapa Tiko ini menjelaskan, jumlah penumpang harian Whoosh sempat mencapai 24.000 penumpang per hari. Adapun jumlah penumpang per hari ditargetkan mencapai 29.000 penumpang per hari.
Baca Juga: Jadi Mitra Bank Pertama, Pemegang Golden Visa Bisa Buka Rekening via Livin
"Jadi itu sudah mendekati, lah. Kita kejar untuk mencapai target yang sesuai proyeksi awal harusnya 2 tahun sampai 3 tahun bisa kita kejar," ujar Tiko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari Kontan, Rabu (24/7)
Selain itu, akan ada penambahan frekuensi perjalanan per harinya. Saat ini terdapat 48 perjalanan per hari. Nantinya frekuensi perjalanan Whoosh ditambah menjadi 62 perjalanan per hari.
"Jadi frekuensi kita tambah. Harapannya penumpangnya juga makin banyak," ucap Tiko.
Sumber : Antara, Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.