Kompas TV entertainment selebriti

Cerita Wanita Lakukan CPR ke 10 Orang Berkostum di Tragedi Halloween Itaewon: Seperti Neraka

Kompas.tv - 31 Oktober 2022, 06:46 WIB
cerita-wanita-lakukan-cpr-ke-10-orang-berkostum-di-tragedi-halloween-itaewon-seperti-neraka
Insiden Halloween maut di Itaewon membuat 153 orang tewas. Seorang wanita menceritakan situasi tragis saat dirinya harus melakukan CPR ke 10 korban Halloween Itaewon (Sumber: AP Photo/Lee Jin-man)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

SEOUL, KOMPAS.TV - Kim Mi Sung, saksi mata tragedi Halloween Itaewon,  menceritakan situasi tragis saat ia mencoba menyelamatkan 10 orang yang mengalami gagal jantung.

Kepada media Inggris Independent Minggu (30/10/2022), Kim Mi Sung menggambarkan situasi saat itu layaknya seperti neraka.

Pada Sabtu (29/10/2022) waktu kejadian,  Mi Sung melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada sejumlah orang yang jatuh pingsan dalam kerumunan massa Halloween Itaewon.CPR atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

Kim Mi Sung melakukan CPR pada 10 orang yang kebanyakan wanita berkostum penyihir dan kostum Halloween lainnya.

“Saya masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Itu seperti neraka,” kata wanita yang bekerja di perusahaan nirlaba di Itaewon tersebut.

Baca Juga: 4.024 Orang Dilaporkan Masih Hilang Pasca Tragedi Halloween Itaewon, 153 Meninggal

Beberapa saksi mata mengatakan dalam tragedi itu, orang-orang saling berjatuhan “seperti domino”.

Beberapa korban bahkan mengalami pendarahan dari hidung dan mulut saat mereka saat diberikan CPR. 

Adapun Nathan Taverniti, pria asal Australia harus merelakan kehilangan teman wanitanya yang akan berusia 24 tahun minggu depan.

Taverniti mengatakan kematian temannya bukan karena terinjak-injak tapi karena sesak napas "yang lambat dan menyakitkan".

“Dan tidak ada yang mau membantu. Saya melihat orang-orang memfilmkan dan bernyanyi dan tertawa saat teman-teman saya sekarat, bersama dengan banyak orang lainnya," ucapnya kepada Kantor Berita Yonhap.

Taverniti mengatakan tidak ada cukup petugas polisi dan tidak ada yang berusaha untuk membuat kerumunan berhenti.

Baca Juga: Tragedi Halloween Korsel, Ada yang Masih Berkostum dan Menari saat yang Lain Berjatuhan

"Kami berteriak, kami mengatakan 'kamu harus kembali, kamu harus berbalik, orang-orang sekarat', tetapi tidak ada yang mendengarkan," tuturnya 

Dua teman Taverniti lainnya berada dalam kondisi kritis di rumah sakit 

Sebagai informasi, sebanyak 153 orang meninggal dunia, 26 di antaranya merupakan warga negara asing dari Iran, Australia, Uzbekistan, China, Rusia dan Norwegia.




Sumber : Independent.co.uk


BERITA LAINNYA



Close Ads x