Kompas TV entertainment seni budaya

Astra dan Kompas Gramedia Gelar Pameran Seni Rupa "Indonesian Dream"

Kompas.tv - 9 November 2023, 03:25 WIB
astra-dan-kompas-gramedia-gelar-pameran-seni-rupa-indonesian-dream
Astra berkolaborasi dengan Kompas Gramedia melalui Galeri Astra dan Bentara Budaya, menggelar pameran seni rupa bertajuk “Indonesian Dream” di Galeri Astra, Menara Astra, Jakarta, pada 2-6 November 2023. (Sumber: Kompas Gramedia)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Astra berkolaborasi dengan Kompas Gramedia melalui Galeri Astra dan Bentara Budaya, menggelar pameran seni rupa bertajuk “Indonesian Dream” di Galeri Astra, Menara Astra, Jakarta, pada 2-6 November 2023.

“Kolaborasi antara Astra dan Kompas Gramedia merupakan wujud dukungan bagi industri kreatif yang dihasilkan dari generasi muda Indonesia, dengan pesan inspiratif dalam bentuk karya seni rupa yang diharapkan dapat membuat masyarakat menemukan semangat baru dalam berkarya untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah melalui siaran pers yang diterima Kompas.tv, Rabu (8/11/2023).

Pameran "Indonesian Dream" menampilkan 31 karya seni rupa dari 28 seniman yang dipilih melalui kurasi oleh Bentara Budaya dan Astra.

Mereka antara lain Anagard, Angga Yuniars, Antonius KHO, Bunga Fatia, Dyan Anggraini, Gogor Purwoko, Ika W Burhan, Inanike Agusta, Kana Fuddy’P., John Martono, Krishnaetha, Kun Adnyana, Maya Augustina, Melodia.

Kemudian Nyoman Sani, I Nyoman 'Polenk' Rediasa, Putu Bonuz Sudiana, Rahardi Handining, Rahayu Retnaningrum, Restu Taufik Akbar, Rotua Magdalena, Ruben & Paul (The Barkomuns), Suharmanto, Talitha Maranila, Teguh Ostenrik, Vy Patiah, dan Yana W. Sucipto.

Baca Juga: 7 November Hari Wayang Nasional, Dari Mana Seni Tradisi Ini Berasal?

Hal-hal yang disampaikan para seniman mewakili isi kepala banyak orang, yaitu cenderung bersikap optimistis meskipun terkadang tidak rasional. 

Inilah gejala psikologis dan neurologis yang umum terjadi. ilmuan Tali Sharot menyebutnya sebagai bias optimisme. 

Bias optimisme merupakan gejala kecenderungan untuk melihat masa depan secara lebih positif daripada yang sebenarnya. 

Bahayanya, bias optimisme ini mampu membuat seseorang cenderung meremehkan risiko dan melebihkan harapan positif mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

“Semangat semacam itu yang diungkapkan para seniman yang berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah di Indonesia," kata Ilham Khoiri dan M. Hilmi Faiq selaku kurator dalam tulisan kuratorial.

"Energi itu diekspresikan dalam bermacam bentuk karya seni, seperti lukisan, drawing, patung, kain, instalasi, seni digital, dan video.”

Melalui pameran ini, pengunjung diharapkan dapat terinspirasi dan melihat mimpi-mimpi Indonesia yang tertuang dalam medium-medium seni rupa yang dinamis.

Pameran "Indonesian Dream" juga diharapkan dapat mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk selalu berpikir optimistis yang diimbangi dengan pemikiran serta sikap rasional.

Baca Juga: 7 November Hari Wayang Nasional, Dari Mana Seni Tradisi Ini Berasal?


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x