Kondisi kesehatan tersebut bisa menyebabkan tubuh anak menjadi stres atau tertekan sehingga tidak dapat tumbuh sebagaimana mestinya.
Efek stunting tidak hanya memengaruhi tumbuh kembang anak, tetapi juga berisiko mengganggu pertumbuhan otak yang menyebabkan gangguan pada kognitif, bahasa, dan motorik. Ketika dewasa, anak stunting lebih berisiko menderita penyakit kronis seperti gangguan jantung, hipertensi, dan diabetes.
Berbeda dengan anak stunting, anak berpostur tubuh pendek normal tidak memiliki kondisi kesehatan lain yang perlu dikhawatirkan selama kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Tinggi Badan Ideal Anak sesuai Usia
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dilansir dari laman Puskesmas Baturasa, tinggi badan ideal bagi anak-anak bisa dilihat pada tabel berikut.
Usia | Anak Laki-laki | Anak Perempuan |
1-2 tahun | 71-94 cm | 70-93 cm |
2-3 tahun | 81,5-103 cm | 80-102,5 cm |
3-4 tahun | 88,5-112 cm | 87,5-111 cm |
4-5 tahun | 95-199 cm | 94-118 cm |
Poin lain yang perlu diketahui Ayah dan Bunda, tinggi badan anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya, tinggi rata-rata saudara dari orang tua, riwayat penyakit orang tua, proses kelahiran anak, dan pola makan anak.
Lalu, apakah anak yang pendek juga butuh perawatan khusus?
Perlu diingat, jika penyebab pendek adalah faktor genetik, anak tidak membutuhkan perawatan khusus. Anak dengan postur tubuh pendek bisa jadi memerlukan perhatian khusus jika ada penyakit lain yang menghambat pertumbuhan.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak pendek selain stunting, yaitu:
Dalam kesimpulan, perbedaan antara anak stunting dan kondisi kependekan pada anak sangat penting untuk dipahami demi upaya pencegahan serta penanganan yang tepat.
Pemahaman yang jelas mengenai perbedaan ini akan membantu para orangtua, tenaga kesehatan, serta pembuat kebijakan untuk lebih efektif dalam memerangi masalah.
Sumber:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.