Kompas TV internasional kompas dunia

Tembus 400,000 Jiwa Korban Meninggal Akibat Covid-19 di Amerika Serikat

Kompas.tv - 20 Januari 2021, 05:23 WIB
tembus-400-000-jiwa-korban-meninggal-akibat-covid-19-di-amerika-serikat
Dalam file foto 23 April 2020 ini, Presiden Donald Trump berbicara tentang virus corona di Washington. Sebagai presiden, dia menggunakan mimbarnya untuk melontarkan teori - yang dibantah oleh dokter - bahwa mengonsumsi obat yang tidak terbukti atau bahkan menyuntikkan disinfektan rumah tangga dapat menyelamatkan orang dari virus Corona. (Sumber: AP Photo/Alex Brandon, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo

Di California, kamar jenazah penuh dan lapangan parkir rumah sakit kini dipenuhi truk berpendingin untuk menyimpan jenazah korban Covid-19 hingga Rumah Duka dapat membawa mereka. 

Daniels menambahkan, "Ini sungguh-sungguh menyedihkan dan tak terbayangkan bahwa sedemikian banyak orang harus meninggal, sementara itu semua bisa dihindari,"

Presiden terpilih Joe Biden, yang akan dilantik pada hari Rabu, akan ambil bagian pada upacara malam hari Selasa di dekat Lincoln Memorial di Washington untuk menghormati 400.000 orang yang meninggal.

Lonceng di Katedral Nasional Washington akan berdentang 400 kali, sementara kota-kota lain di AS juga merencanakan upacara penghormatan.

Baca Juga: Jajak Pendapat AS: Mayoritas Warga AS Tidak Ingin Trump Menjabat Lagi

Dalam file foto 2 Mei 2020 ini, Erika Bermudez emosional saat dia bersandar di atas makam ibunya, Eudiana Smith, di Pemakaman Bayview di Jersey City, NJ. Bermudez tidak diizinkan untuk mendekati makam sampai pekerja memakamkan ibunya yang meninggal karena Covid-19. Anggota keluarga dan teman lainnya tetap tinggal di mobil mereka. (Sumber: AP Photo/Seth Wenig, File)

AS menyumbang hampir 1 dari setiap 5 kematian akibat virus yang dilaporkan di seluruh dunia, jauh lebih banyak daripada negara lain meskipun memiliki kekayaan dan sumber daya medis yang besar.

Virus corona hampir pasti akan menimbulkan krisis besar bagi presiden mana pun mengingat penyebarannya yang cepat dan kekuatannya yang besar untuk membunuh, kata para ahli kesehatan masyarakat dan pemerintah.

Tetapi Trump, menurut laporan Associated Press, tampak lebih memusatkan diri melawan persepsi publik dibanding memerangi virus Corona itu sendiri, sambil berulangkali merendahkan ancaman virus dan menolak pendapat pakar sementara terus mengipasi konflik yang terjadi akibat penyebaran pandemi. 

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Demonstran Bersenjata Berkumpul

Sebagai presiden, dia menggunakan mimbarnya untuk melontarkan teori - yang dibantah oleh dokter - bahwa mengonsumsi obat yang tidak terbukti atau bahkan menyuntikkan disinfektan rumah tangga dapat menyelamatkan orang dari virus.

Gedung Putih membantah berbagai tudingan itu, dimana minggu ini juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan, "Kami berduka atas setiap nyawa yang lepas di pandemi ini, dan terima kasih untuk kepemimpinan presiden, Operation Warp Speed berhasil mendorong pengembangan beragam vaksin yang aman dan efektif dalam waktu sangat singkat, yang banyak dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin,"



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x