Kompas TV internasional kompas dunia

Makan Malam dengan Putra PM Suga, Birokrat Senior Kementerian Jepang Dicopot

Kompas.tv - 20 Februari 2021, 15:54 WIB
makan-malam-dengan-putra-pm-suga-birokrat-senior-kementerian-jepang-dicopot
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. (Sumber: AP/Yoshitaka Sugawara)

Dalam rapat Komite Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Jumat (19/2/2021), kementerian itu mengungkapkan bahwa putra sulung Suga telah mengakui suaranya yang terdapat dalam rekaman percakapan sebagaimana telah dilaporkan oleh majalah mingguan Shukan Bunshun.

Majalah tersebut merilis secara online pada Rabu (17/2/2021), mengklaim memiliki rekaman audio percakapan antara putra Suga dengan Akimoto dan pejabat Kementerian lainnya. Dalam rekaman itu, putra PM Suga berulang kali menyebutkan siaran satelit.

Akimoto kepada Parlemen Jepang juga mengaku adanya pembicaraan seputar siaran satelit dengan putra PM Suga.

Ketua Partai Komunis Jepang Kazuo Shii mengecam skandal itu. Kazuo Shii mencurigai proses pembuatan kebijakan di pemerintah pusat telah terdistorsi.

Dari hasil penyelidikan di Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi tentang skandal tersebut telah menemukan empat birokrat senior makan malam dengan putra dari PM Suga sebanyak 12 kali. Dari laporan penyelidikan itu mulai dari tahun 2016. Empat birokrat senior itu diketahui juga menerima hadiah dari putra PM Suga.

Putra perdana menteri berkenalan dengan beberapa pejabat ketika dia menjabat sebagai sekretaris ayahnya, yang merupakan menteri urusan dalam negeri dan komunikasi antara 2006 dan 2007, menurut majalah mingguan itu.

PM Jepang Yoshihide Suga mengatakan dia tidak mengetahui sesi makan malam antara putranya dan para pejabat.

Pemerintah dan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa tengah berusaha meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) anggaran fiskal 2021 dan revisi Undang-Undang Penyiaran di Parlemen. Pencopotan dua pejabat itu nampaknya sebagai langkah antisipasi ganjalan dalam Parlemen.

Undang-Undang Etika Pelayanan Publik Nasional Jepang melarang pejabat pemerintah pusat menerima fasilitas dari pemangku kepentingan. (Andy Lala)

Baca Juga: Jepang Mulai Vaksinasi Massal Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan, Targetkan 40.000 Nakes Hingga Maret

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x