Kompas TV internasional kompas dunia

Ketahuan Bercinta dengan Remaja 15 Tahun, Guru Perempuan Ini Diperas dan Dibunuh Mantan Pacarnya

Kompas.tv - 18 Maret 2021, 23:14 WIB
ketahuan-bercinta-dengan-remaja-15-tahun-guru-perempuan-ini-diperas-dan-dibunuh-mantan-pacarnya
Ilustrasi pembunuhan. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

NEWCASTLE, KOMPAS.TV - Seorang guru perempuan di Inggris diperas kemudian dibunuh mantan pacarnya setelah ketahuan bercinta dengan remaja 15 tahun.

Carolyn Kayll, 47 tahun, sebelumnya diancam mantan pacarnya, Paul Robson sebesar 35.000 poundsterling atau setara Rp703 juta.

Robson bahkan mengancam akan menghancurkan hidupnya jika Kayll tak mau membayarnya.

Baca Juga: Pengawal Erdogan Bunuh Diri dan Tinggalkan Pesan Terakhir: Ia Kecewa dengan Perlakuan Sang Presiden

Kyll pun menyerahkan uang tersebut dan bahkan mengambil pinjaman sebesar 10.000 poundsterling (Rp200 juta) untuk membayar Robson.

Namun, hal itu rupanya tak cukup memuaskan bagi Robson.

Sembari membawa dua botol ammonia, Robson pun menghampiri rumah mantan kekasihnya itu.

Pria berusia 50 tahun yang juga petarung MMA itu pun menemui sang kekasih dan remaja tersebut.

Baca Juga: Jadi Korban Kejahatan Anti-Asia di AS, Nenek Ini Mengamuk dan Balik Menjotos Pelaku!

Ia pun menusuk dan menebas keduanya hingga tewas menggunakan pisau dapur, pisau daging dan gunting, Oktober lalu.

Ia juga menyiramkan keduanya menggunakan ammonia.

Robson pun menggigit bocah itu dan menginjak kepala serta leher Kayll sebelum memotong rambut pirangnya.

Robson kemudian dikabarkan kabur membawa ponsel mereka.

Baca Juga: Waduh, PBB Tegaskan Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Musiman

Keluarga dan rekan Kayll menyadari adanya keanehan setelah mengatakan dia memiliki hubungan dengan remaja berusia 15 tahun.

Mereka pun melaporkan atas kejadian itu. Robson pun akhirnya bisa ditangkap dan tengah menjalani pengadilan.

“Caroline dan remaja laki-laki itu diserang dengan kejam. Ketika dia meninggalkannya untuk meninggal, dia mengambil ponselnya dan remaja tersebut, sehingga mereka tak bisa memanggil pertolongan. Tindakan seorang pria yang pendendam,” kata Jaksa Penuntut Nicholas Lumley QC di pengadilan Newcastle dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Pernikahan Berdarah, Keluarga Pengantin Terlibat Perkelahian

Caroline bertemu dengan Robson saat menjadi petugas penjara di HMP Northumberland.

Ironisnya, tempat mantan suaminya Ian Kayll menjadi manajer penjara.

Mereka pun menjalin kasih, namun berpisah pada September 2020.  

Sempat berbaikan, namun mereka pun berpisah lagi.

Robson kemudian mengetahui Kayll yang kini seorang guru berhubungan dengan seorang remaja.

Hal itu diyakini membuat Robson marah dan mendendam.

Baca Juga: Media Korut Kecam K-Pop, Sebut BTS dan Blackpink 'Diperlakukan sebagai Budak'

Setelah penyerangan tersebut, Kayll sempat harus menggunakan mesin penyangga hidup selama 36 jam.

Robson kemudian ditangkap di Glasgow, Skotlandia tak lama setelah alat penyangga hidup Kayll dimatikan.

Robson sendiri kemudian membantah dirinya melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan penculikan. Saat ini tahap proses hukum di pengadilan masih berlangsung.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x