Kompas TV internasional kompas dunia

Wanita Berjuluk Pasien Su Diburu Ilmuwan, Setelah Diduga Sebagai Pasien Nol Covid-19

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 00:00 WIB
wanita-berjuluk-pasien-su-diburu-ilmuwan-setelah-diduga-sebagai-pasien-nol-covid-19
Ilustrasi Virus Corona (Sumber: SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WUHAN, KOMPAS.TV - Wanita China dengan julukan Pasien Su, kini tengah dicari-cari oleh ilmuwan karena dirinya dipercaya sebagai orang pertama yang terinfeksi Covid-19 atau pasien nol.

Berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan ilmuwan data, Gilles Demaneuf bersama tim detektif DRASTIC, wanita itu diketahui tinggal di sekitar lima kilometer dari Institut Virologi Wuhan, tempat awal mula virus corona diduga menyebar.

Data yang dikumpulkan DRASTIC menyebut Pasien Su sempat sakit dengan gejala mirip Covid-19 dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Rongjun, Wuhan pada November 2019.

Sedangkan, sejauh ini, kasus pertama virus corona yang diterima Badan Kesehatan Dunia (WHO) dari China bertanggal 8 Desember 2019.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid 19 Meningkat, China Putuskan Guangzhou Di-lockdown

Melansir dari Mail on Sunday, Demaneuf mengaku telah berhasil mendapatkan nama, usia, hingga alamat pasien nol corona.

"Alamatnya terletak di sebelah stasiun nomor dua, tidak jauh dari Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat yang merawat kasus awal lainnya," ungkap Demaneuf.

DRASTIC berhasil menemukan informasi tersebut setelah Beijing terus mendapat tekanan untuk menjelaskan asal usul corona.

Dalam laporan Daily Mirror, Senin (31/5/2021), Inggris yakin terdapat kemungkinan besar bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

Tak ketinggalan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mendorong WHO untuk membuat penyelidikan baru terhadap awal mula kemunculan virus tersebut.

Baca Juga: Pria China Menjadi Pendaki Buta Asia Pertama yang Sampai ke Puncak Gunung Everest

Lebih lanjut, detail Pasien Su disebutkan terungkap secara tidak sengaja oleh salah satu pejabat China, sebagaimana dilaporkan Mail on Sunday.

Informasinya mulai tersebar melalui potongan gambar yang dikirim ke jurnal medis setempat, yang menunjukkan bahwa wanita pasien nol corona itu tinggal di Jalan Zhuodaoquan.

Selanjutnya, jalanan itu diketahui berada di dekat laboratorium pengujian utama dan stasiun, yang kemudian berperan penting dalam menyebarkan virus ke seluruh kota.

Pakar biostatistika di Universitas Wuhan, Profesor Yu Chuanhua juga mengungkapkan tiga kasus corona sudah ada sebelum Desember 2019.

Dengan segala fakta yang mulai terkuak ini, China pun dituding telah melakukan manipulasi data dan tidak menjabarkan masa awal virus berkembang



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x