Kompas TV internasional kompas dunia

Mantan Menhan AS Donald Rumsfeld Meninggal, Bertanggung Jawab atas Invasi Irak dan Afghanistan

Kompas.tv - 1 Juli 2021, 16:08 WIB
mantan-menhan-as-donald-rumsfeld-meninggal-bertanggung-jawab-atas-invasi-irak-dan-afghanistan
Mantan menteri pertahanan AS, Donald Rusmfeld meninggal Selasa (29/6/2021) waktu setempat. (Sumber: P Photo/Orlin Wagner)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Donald Rumsfield meninggal pada usia 88 tahun, Selasa (29/6/2021) waktu setempat.

Rusmfeld dua kali menjabat sebagai Menteri Pertahanan AS di era Presiden Gerald Ford George W Bush.

Sosoknya memiliki peran penting atas invasi yang dilakukan AS ke Irak dan Afghanistan.

Keluarganya mengungkapkan Rumsfeld meninggal di rumahnya di Taos, New Mexico, AS.

Baca Juga: Jepang Kirim Bantuan 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca ke Indonesia

“Sejarah akan mengingatnya atas pencapaian luar biasa selama enam dekade atas pelayanan publik,” bunyi pernyataan keluarganya, Rabu (30/6/2021) dikutip dari BBC.

“Bagi semua yang mengenalnya dan hidupnya berubah karena itu, ia akan selalu diingat atas cintanya kepada sang istri, Joyce, keluarga dan temannya serta integritas yang ia bahwa dalam hidupnya kepada negara,” lanjut mereka.

Mendengar kabar meninggalnya Rusmfelde, Goerge W Bush pun menggambarkannya sebagai sosok panutan.

“Ia adalah seorang yang pintar, memiliki integritas dan tak pernah kelelahan. Sebuah contoh pelayan publik, yang tak penah melanggar tanggung jawabnya,” tuturnya.

Baca Juga: Sekjen PBB Desak Amerika Serikat Hapus Sanksi Atas Iran Seperti Kesepakatan 2015

Rumsfeld merupakan penyintas setelah pesawat yang dibajak menabrak Pentagon pada peristiwa 9/11.

Ia juga menjadi yang pertama masuk lokasi insiden, dan turut membantu yang terluka dengan tandu.

Sosoknya pun kerap disebut sebagai salah satu pahlawan AS seusia tragedi tersebut.

Ia juga memiliki peran penting bersama Wakil Presiden Dick Cheney untuk menekan Bush menyerang Afghanistan dan juga Irak setelah teror 9/11.

Meski begitu, kontroversi tetap mengiringi dirinya, seperti ketika menjawab pertanyaan apakah ada senjata pemunsah massal di Irak pada 2002.

Ia hanya memberikan jawaban, ”ada yang diketahui” dan “ada yang tak diketahui”.

Baca Juga: Pemerintah Myanmar Dilaporkan Mengancam akan Tuntut Media Asing yang Sebut Mereka "Junta Militer"

Tekanan kepadanya juga datang setelah foto tentara AS yang menyiksa tahanan di penjara Abu Ghraib di luar kota Baghdad.

Juga perlakuan terhadap tersangka terorisme yang ditempatkan di AS di penjara Guantanamo.

Rumsfeld sendiri kemudian dipecat dari jabatannya pada 2006.

Meski begitu pada 2011, ia membela keputusannya tentang penyerbuan ke Irak, namun mengungkapkan sejumlah penyesalan atas komentarnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x