Kompas TV internasional kompas dunia

Serangan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Uganda: 3 Warga Tewas, Puluhan Luka-Luka

Kompas.tv - 16 November 2021, 21:55 WIB
serangan-bom-bunuh-diri-di-ibu-kota-uganda-3-warga-tewas-puluhan-luka-luka
Polisi mengamankan TKP serangan bom bunuh diri di Kampala, Uganda pada Selasa (16/11/2021). (Sumber: Hajarah Nalwadda/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KAMPALA, KOMPAS.TV - Ibu kota Uganda, Kampala, diserang dua ledakan pada Selasa (16/11/2021) pagi waktu setempat. Serangan bom bunuh diri ini menewaskan tiga warga sipil.

Aparat kepolisian menyebut pengeboman itu adalah serangan terkoordinasi dari kelompok ekstremis. Ledakan menimbulkan kekacauan di pusat kota Kampala.

Selain menewaskan tiga warga, tiga pelaku bom bunuh diri juga dilaporkan tewas di tempat kejadian.

Dua ledakan tersebut hanya berselang dua menit. Satu bom meledak di dekat kantor polisi, satunya dekat gedung parlemen.

Kelompok ekstremis dilaporkan berniat meledakkan satu bom lagi. Namun, polisi berhasil menggagalkan aksi pelaku.

“Ancaman bom masih ada, khususnya dari penyerang (bom) bunuh diri,” kata juru bicara kepolisian Kampala, Fred Enanga.

Baca Juga: ISIS Lakukan Serangan Bom ke Bar di Uganda, Pelaku Berlagak Jadi Pengunjung

Dua ledakan yang terjadi juga melukai puluhan orang. Setidaknya 33 orang dirawat di rumah sakit. Lima korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis.

Serangan ini diduga dillancarkan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok ekstremis Islam yang bersekutu dengan ISIS.

ADF sendiri telah mengklaim serangan-serangan bom di Uganda beberapa pekan belakangan.

Setelah bom bunuh diri pada Selasa (16/11), belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun, polisi menduga ADF adalah dalangnya.

ADF mengklaim bertangggung jawab atas serangan ke restoran di Kampala pada 23 Oktober lalu. Serangan bom ini menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya.

Pada 25 Oktober, pelaku bom bunuh diri menyerang transportasi publik. Bom meledak dalam sebuah bus. Untungnya, korban tewas dari insiden ini hanya sang pelaku.

ADF aktif menentang kepemimpinan Presiden Yoweri Museveni yang telah berkuasa 35 tahun. Kelompok ini berdiri pada 1990-an sebagai pemberontak yang menuduh Museveni meminggirkan muslim.

ADF bertanggung jawab atas banyak serangan teror mematikan di Uganda. Salah satunya adalah serangan terhadap acara nonton bareng Piala Dunia 2010 di Kampala yang menewaskan 70 orang.

Baru-baru ini, ADF diklaim merencanakan 150 serangan yang berhasil digagalkan polisi. Namun, kelompok teror itu berpeluang mengirim serangan-serangan baru.

Baca Juga: Uganda Tahan Empat Orang Terkait Pembunuhan Enam Singa di Taman Nasional Ratu Elizabeth


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x