Kompas TV internasional kompas dunia

Kram Perut Parah saat Daki Gunung Himalaya, Gadis Petualang Ini Ternyata Alami Menstruasi Mendadak

Kompas.tv - 10 Desember 2021, 08:05 WIB
kram-perut-parah-saat-daki-gunung-himalaya-gadis-petualang-ini-ternyata-alami-menstruasi-mendadak
Prakriti Varshney, gadis petualang India yang mengalami menstruasi mendadak saat mendaki puncak Gunung Ama Dablam di Himalaya, Nepal, awal Desember 2021. Kendati mengalami kram perut parah, ia akhirnya mampu menggapai puncak idamannya. (Sumber: Prakriti Varshney/Pixabay)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

“Awalnya dia tidak mengerti. Tapi saat melihat saya kesakitan, dia mulai menyemangati saya untuk mencapai Camp 3,” terang Varshney menyebut camp terakhir sebelum puncak.

Pada akhirnya, Varshney pun memutuskan terus mendaki selama 3-4 jam demi menapaki puncak idamannya di ketinggian 6.812 meter di atas permukaan laut itu.

“Saya telah menanti hari ini selama berbulan-bulan. Menyerah bukan pilihan, tapi saya merasa bahwa tubuh saya tak mendukung. Hari itu hari besar dan penting buat saya. Tapi rupanya Tuhan punya rencana lain dengan menstruasi mendadak ini,” ujar Varshney.

Baca Juga: Pria China Menjadi Pendaki Buta Asia Pertama yang Sampai ke Puncak Gunung Everest

Varshney menduga, sejumlah faktor seperti cuaca dan stres turut menjadi penyebab tak teraturnya siklus menstruasinya. Namun, ia tak ambil pusing.

“Buat saya, itu hanya satu hari buruk, karena saya telah menanti-nanti momen mencapai puncak sekian lama. Apalagi, dari puncak Ama Dablam, saya dapat melihat Gunung Everest sangat dekat,” ujarnya bahagia.

Prakriti Varshney mengambil swafoto di Camp 2 Gunung Ama Dablam. Pada pendakian itu, ia baru menyadari bahwa dirinya mengalami menstruasi mendadak setelah merasakan kram perut parah. (Sumber: Prakriti Varshney via Instagram)

Varshney pun akhirnya berhasil mencapai puncak Ama Dablam. Namun, ia baru bisa menggunakan cawan menstruasinya yang ramah lingkungan saat kembali ke Camp 2. 

Baca Juga: Puncak Everest Memiliki Ketinggian Baru

Merenungi perjalanannya, Varshney menyebut bahwa mestruasi mendadak yang dialaminya merupakan berkah terselubung.

“(Menstruasi) ini membuat saya melampaui batas saya. Saya tidak akan tahu seberapa kekuatan saya jika (menstruasi) ini tidak terjadi. Dan saya rasa, seorang perempuan bisa menjadi sekuat yang dia inginkan, sekaligus rapuh. Dan kita harus merengkuh keduanya,” tutur Varshney.

Keberhasilan Varshney menapaki puncak Ama Dablam merupakan batu loncatan bagi impiannya selanjutnya, menggapai atap dunia, Gunung Everest.


 




Sumber : The Indian Express




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x