Kompas TV internasional kompas dunia

Ini Napi Tertua yang Dieksekusi Mati AS Sepanjang Sejarah, Sempat Tertawa Sebelum Disuntik Mati

Kompas.tv - 10 Desember 2021, 16:17 WIB
ini-napi-tertua-yang-dieksekusi-mati-as-sepanjang-sejarah-sempat-tertawa-sebelum-disuntik-mati
Bigler Stoufer menjadi napi tertua yang dieksekusi mati di AS sepanjang sejarah, yaitu pada usia 79 tahun, Kamis (9/12/2021). (Sumber: Oklahoma Department of Corrections via AP, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

OKLAHOMA, KOMPAS.TV - Seorang pembunuh menjadi napi tertua yang dieksekusi mati di Amerika Serikat sepanjang sejarah.

Bigler Stoufler dieksekusi mati, Kamis (9/12/2021), pada usianya yang sudah mencapai 79 tahun.

Ia dieksekusi dengan suntikan mati, setelah permohonan grasi atas kekhawatiran tentang dua eksekusi terakhir di Oklahoma yang gagal, ditolak.

Menurut saksi seperti dilansir dari Mirror, Stouffer sempat terlihat tertawa bahkan bercanda dengan penasihat spiritualnya, sebelum mengucapkan kata-kata terakhir.

Baca Juga: Mengerikan, 54 Orang Tewas Usai Truk Migran Terguling dan Tabrak Jembatan Penyeberangan di Meksiko

Stoufller dieksekusi mati di Penjara Negara Bagian di McAlester, pukul 10 pagi.

Ia kemudian dinyatakan telah tewas 16 menit kemudian.

“Keinginan saya adalah semoga Bapa saya memaafkan mereka. Terima kasih,” ujarnya sebelum kemudian dieksekusi.

Stouffer adalah orang pertama yang dieksekusi oleh Oklahoma, sejak John Granyt yang kejang-kejang dan muntah di brankar selama disuntik mati pada Oktober lalu.

Ketika itu negara bagian baru mengakhiri moratorium eksekusi mati selama enam tahun yang disebabkan oleh kekhawatiran atas protokolnya.

Stoufler didakwa hukuman mati setelah menyerang seorang guru sekolah, Linda Reaves hingga tewas, dan kekasihnya, Doug Ivens yang akhirnya mengalami cedera serius pada 1985.

Sebelumnya hukuman mati tersebut sempat dibatalkan, namun Stoufler kembali menerimanya pada 2003.

Baca Juga: Ikan Monster Besar Berwajah Menyeramkan Kagetkan Pedayung, Diyakini Jadi Rekor Dunia Baru

Sejak awal ditangkap, Stoufler selalu menegaskan bahwa dirinya tak bersalah.

Pada sidang dewan pembebasan bersyarat bulan lalu, ia mengatakan Ivens tertembak saat ia berebut pistol di rumah Ivans.

Ia juga menegaskan bahwa Reaves telah tewas ketika ia tiba.

Meski tertembak tiga kali dengan pistol berkaliber 38, termasuk sekali di wajah, Ivens selamat dan bersaksi melawan Stouffer.



Sumber : Mirror



BERITA LAINNYA



Close Ads x