Kompas TV internasional kompas dunia

Investasi Baru Singapura ke Indonesia Senilai USD9,2 Miliar di Sektor Energi Terbarukan dan Logistik

Kompas.tv - 26 Januari 2022, 01:50 WIB
investasi-baru-singapura-ke-indonesia-senilai-usd9-2-miliar-di-sektor-energi-terbarukan-dan-logistik
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong saat di The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

Walaupun di tengah pandemi ini, namun investasinya telah tumbuh.

Dia menunjukkan Kendal Industrial Park yang telah menarik investasi US$1,6 miliar dan akan menciptakan ribuan pekerjaan.

Baca Juga: KPK Sambut Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura: Lebih Mudah Tangkap dan Rampas Aset Koruptor

Ilustrasi Energi Terbarukan (Sumber: ThinkStock)

Namun demikian, kedua negara menjajaki area kolaborasi baru seperti sustainability, ekonomi hijau, ekonomi digital, dan pengembangan sumber daya manusia.

"Dan saya senang para pejabat kami sudah bertemu untuk membahas kerja sama soal sustainability," tambah Lee.

Indonesia meningkatkan rencana energi hijaunya karena melihat energi terbarukan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Sementara itu, Singapura yang sangat bergantung pada gas untuk pembangkit listrik, membuat rencana untuk mengimpor sekitar 30 persen listriknya dari sumber energi rendah karbon.

Contohnya seperti pembangkit energi terbarukan pada tahun 2035, dengan Indonesia sebagai salah satu pemasok potensialnya.

Oktober lalu, perusahaan Singapura menandatangani dua joint development agreement (JDA) untuk membeli energi surya dari Indonesia.

Yang pertama ditandatangani oleh Sembcorp Industries dengan perusahaan utilitas PT PLN Batam dan pengembang energi terbarukan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen).

Sembcorp akan mengerjakan proyek penyimpanan energi dan surya terintegrasi berskala besar di pulau Batam, Bintan dan Karimun.

Ia terdiri dari sekitar 1 gigawatt-peak (GWp) kemampuan pembangkit listrik tenaga surya dan sistem penyimpanan energi untuk mengelola intermittency, untuk penyebaran dan ekspor energi bersih.

JDA kedua ditandatangani oleh perusahaan pembangkit listrik dan ritel listrik yang berbasis di Singapura PacificLight Power (PLP).

Juga konsorsium yang terdiri dari produsen listrik independen Medco Power Indonesia.

Lalu perusahaan listrik Gallant Venture, bagian dari Salim group, untuk proyek impor tenaga surya percontohan 100 megawatt dari Indonesia ke Singapura.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x