Kompas TV internasional kompas dunia

Larangan Jilbab Memicu Protes di India, Demi Redakan Ketegangan Sekolah Ditutup Sementara

Kompas.tv - 9 Februari 2022, 17:17 WIB
larangan-jilbab-memicu-protes-di-india-demi-redakan-ketegangan-sekolah-ditutup-sementara
Para siswi yang dilarang masuk kelas karena berjilbab di Karnataka, India berbicara dengan kepala sekolah terkait larangan tersebut, Jumat (4/2/2022). (Sumber: Bangalore News Photos via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

UDUPI, KOMPAS.TV - Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India ditutup sementara selama tiga hari untuk meredakan situasi. Keputusan ini diambil usai kebijakan sejumlah sekolah melarang jilbab yang memicu protes secara luas.

Pada Januari 2022 lalu, isu pelarangan jilbab mulai mengemuka usai para siswi di sebuah sekolah negeri dilarang masuk kelas jika tak mau melepas jilbab.

Kabar insiden di distrik Udupi, Karnataka itu menyebar cepat lalu sekolah didemo warga yang menentang kebijakan anti-jilbab. 

Akan tetapi, sekolah-sekolah lain di Karnataka kemudian mengadopsi ketetapan yang sama, melarang siswi masuk kelas jika tak melepas jilbab.

Pihak sekolah beralasan, para siswi semata tidak menuruti aturan seragam yang sudah ditetapkan. Sebaliknya, para siswi menganggap kebijakan tersebut adalah diskriminasi terhadap umat beragama tertentu.

“Apa yang kita saksikan adalah sebentuk apartheid religius. Peraturan ini diskriminatif dan secara tidak proporsional hanya berlaku kepada perempuan muslim,” kata salah satu siswa yang ikut demo, A.H. Almas kepada Associated Press.

Baca Juga: Siswi Berhijab Dilarang Masuk Kelas di India, Para Pelajar Marah: Hijab Adalah Kebanggaan Saya

Situasi pun semakin runyam usai kelompok lain ikut berdemo dengan narasi anti-jilbab. Kelompok siswa lain bersekolah dengan selendang safron, simbol nasionalis Hindu, dan menentang tuntutan dibolehkannya jilbab.

Pemerintah Karnataka kemudian terpaksa meliburkan sekolah-sekolah untuk menghindari perselisihan komunal. Pemerintah juga melarang setiap pakaian yang “menganggu kesetaraan, integritas, dan ketertiban umum.”

Runyamnya situasi membuat pengadilan mesti turun tangan menengahi kontroversi ini. Pada Selasa (8/2/2022), Pengadilan Tinggi Karnataka menyidangkan salah satu kasus yang diajukan siswa pro-jilbab.

Akan tetapi, belum ada keputusan yang diambil. Sidang masih akan berlangsung pada Rabu (9/2).

“Meskipun tidak ada perintah akhir yang disahkan, hakim meminta perdamaian dan ketenangan, dan akan melanjutkan mendengarkan permohonan pada Rabu (9/2/2022),” kata salah satu pengacara pemohon mengatakan kepada Reuters via Kompas.com.

Baca Juga: Gara-Gara Pakai Hijab, Mahasiswi di India Dilarang Masuk Kelas

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x