Kompas TV internasional kompas dunia

Junta Militer Myanmar Ancam Musnahkan Semua Penentang Kudeta

Kompas.tv - 27 Maret 2022, 16:38 WIB
junta-militer-myanmar-ancam-musnahkan-semua-penentang-kudeta
Panglima junta militer Myanmar, Minggu (27/3/2022), menyatakan akan memusnahkan mereka yang melawan kudeta saat militer menggelar unjuk kekuatan pada peringatan hari angkatan bersenjata. (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Yang lain meminta di media sosial agar warga mematikan lampu mereka di rumah dalam "pemogokan listrik" nasional pada Minggu malam.

Hari paling berdarah

Hari Angkatan Bersenjata memperingati dimulainya perlawanan lokal terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, dan biasanya menampilkan parade militer yang dihadiri oleh perwira dan diplomat asing.

Tahun lalu, saat kepala junta baru, Min Aung Hlaing, menyaksikan defile militer, pasukan lain membunuhi para penentang kudeta dengan brutal.

Kekerasan saat itu adalah hari paling berdarah selama tindakan keras militer terhadap unjuk rasa pro-demokrasi dan menewaskan sekitar 160 pengunjuk rasa, menurut kelompok pemantau lokal, serta memicu kecaman internasional yang meluas.

Baca Juga: AS Anggap Penindasan Terhadap Muslim Rohingya di Myanmar sebagai Genosida

Perempuan dan anak-anak etnis Rohingya duduk di dekat api unggun di pantai setelah perahu mereka terdampar di Pulau Idaman di Aceh Timur, Indonesia, Jumat malam, 4 Juni 202. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan pemerintahan Biden menyatakan penindasan Myanmar selama bertahun-tahun terhadap umat Muslim Rohingya sebagai “genosida.” (Sumber: AP Photo/Zik Maulana)

Junta menjadi semakin terisolasi, di mana orang kuat Kamboja, Hun Sen, satu-satunya pemimpin asing yang mau berkunjung sejak kudeta.

Pada Minggu, Min Aung Hlaing menuduh "agresor asing" yang tidak disebutkan namanya bekerja melawan militer dan menyerukan angkatan bersenjata untuk tetap bersatu melawan "kerusakan internal dan eksternal."

Wakil menteri pertahanan Rusia, pemasok dan sekutu senjata utama, dijadwalkan menghadiri parade tahun ini tetapi tidak bisa karena "urusan negara", juru bicara junta, Zaw Min Tun, menambahkan.

Pada Februari, seorang pakar PBB di Myanmar mengatakan Rusia, bersama dengan sekutu utama lainnya, China, terus memasok militer dengan senjata, termasuk jet tempur dan kendaraan lapis baja.

Amerika Serikat dan Inggris, Jumat (25/3/2022), mengumumkan sanksi baru terhadap tentara Myanmar.

Beberapa hari lalu, Amerika Serikat menyatakan miiliter Myanmar melakukan genosida terhadap sebagian besar minoritas muslim Rohingya.




Sumber : Kompas TV/France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x