Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Konflik Ukraina Sampai ke Luar Angkasa, Rusia Hentikan Kerja Sama dengan NASA

Kompas.tv - 2 April 2022, 18:09 WIB
konflik-ukraina-sampai-ke-luar-angkasa-rusia-hentikan-kerja-sama-dengan-nasa
Tangkapan layar dari video pemandangan Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, November 2012. (Sumber: NASA via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Konflik di Ukraina rupanya menjalar hingga luar angkasa, setelah Rusia memutuskan menghentikan kerja sama dengan NASA.

Badan Antariksa Rusia, Roscosmos menghentikan kerja sama dengan NASA terkait Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Roscosmos juga menghentikan kerja sama dengan badan antariksa Eropa, ESA.

Penghentian kerja sama ini akan dilakukan hingga sanksi Barat terhadap Rusia atas penyerangan ke Ukraina dicabut.

Baca Juga: Heboh, Tentara Ukraina Nekat Singkirkan Ranjau Darat Anti-Tank Rusia dengan Kaki

Dikutip dari Daily Mail, Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin menegaskan pihaknya tak akan lagi bekerja sama dengan NASA dan ESA di ISS yang merupakan laboratorium yang mengorbit di luar bumi itu.

Rogozin mengungkapkan hal itu di Twitter, dan mengatakan akan menyerahkan jadwal penyelesaian proyek saat ini ke Kremlin.

Keputusan itu ditempuh setelah adanya ancaman, penundaan dan pembatalan proyek selama berminggu-minggu sebelumnya dari Roscosmos.

Hal itu berkaitan dengan gelombang sanksi diberlakukan terhadap oligarki Rusia, yang terkait dengan Presiden Vladimir Putin sebagai pemimpin penyerangan ke Ukraina.

ISS menjadi simbol pengurangan ketegangan pasca-Perang Dingin.

ISS dibagi menjadi dua bagian dengan dukungan kehidupan yang setengahnya berasal dari AS. Sedangkan propulsi, yang membuat laboratorium itu tetap mengambang di luar angkasa dan tak jatuh ke Bumi, berasal dari Rusia.

Rogozin sebelumnya mengatakan, tanggung jawab Rusia di ISS bisa jatuh ke AS atau Eropa jika mereka keluar. Tetapi AS mengatakan akan sulit mengoperasikan laboratorium tersebut sendirian.

“Sanksi dari AS, Kanada, Uni Eropa (UE) dan Jepang bertujuan memblokir aktivitas finansial, ekonomi dan produksi perusahaan teknologi tinggi kami,” cuitnya di Twitter.

“Tujuan dari sanksi adalah membunuh ekonomi Rusia, menjatuhkan rakyat kami ke keputusasaan dan lapar, serta membuat negara kami bertekuk lutut. Jelas mereka tak bisa melakukannya, tetapi keinginannya jelas,” lanjutnya.

Baca Juga: Diplomat China Usul Langkah Akhiri Perang Ukraina: Biden Harus Janji Tak Ada Lagi Ekspansi NATO

Rogozin pun menegaskan. dirinya percaya pemulihan hubungan normal antara mitra di ISS dan proyek bersama lainnya hanya akan mungkin terjadi jika dilakukan pencabutan sanksi secara lengkap dan tanpa syarat.

Rogozin mengungkapkan di Twitter bahwa ia telah menulis kepada masing-masing badan antariksa negara-negara ISS yang berpartisipasi sehubungan sanksi pemerintah masing-masing terhadap Rusia.

Badan-badan antariksa itu, termasuk ESA, imbuh Rogozin, merespons akan menyampaikan masalah ini kepada negara mereka untuk didiskusikan.

“Pada saat ini, ISS bisa saja mati dengan sendirinya,” tulis Rogozin.

 




Sumber : Daily Mail


BERITA LAINNYA



Close Ads x