Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kesaksian Warga Sipil Bucha Ukraina saat Hadapi Tentara Rusia

Kompas.tv - 10 April 2022, 07:47 WIB
kesaksian-warga-sipil-bucha-ukraina-saat-hadapi-tentara-rusia
Mayat lelaki dengan tangan terikat terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kyiv, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

BUCHA, KOMPAS.TV — Ini adalah kesaksian warga sipil di Bucha, Ukraina. Kisah mereka menyaksikan horor, pembunuhan, kekejaman yang disebut-sebut dilakukan tentara Rusia..

Seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu(9/4/2022),  ada sesosok mayat di ruang bawah tanah rumah kuning terbengkalai di ujung jalan dekat rel kereta api di salah satu jalan Kota Bucha, pinggiran ibu kota Kiev.

Lelaki itu masih berusia muda, kini menjadi jasad terbunuh yang pucat, setetes darah kering di mulutnya, ditembak mati dan dicampakkan dalam kegelapan ruang bawah tanah.

Tidak ada yang tahu kenapa tentara Rusia membawanya ke sana, ke ruang bawah tanah rumah yang bukan miliknya.

Ada setumpuk mainan di dekat tangga menuju ruang bawah tanah. Jepitan jemuran plastik bergoyang ditiup angin dingin di jalur kosong di bawah langit kelabu kota Bucha, Ukraina.

Hanya itu yang tersisa dari kenormalan di ujung jalan yang menghitam di Bucha ini, di mana jejak tapak tank kusut menghitam ditimbun kendaraan pengangkut pasukan dan tank yang hangus, dekat mobil sipil yang lantak terlibas tank, dan kotak amunisi ditumpuk di samping ransum kosong militer Rusia dan serakan botol minuman keras.

Jasad lelaki muda di ruang bawah tanah tadi hampir menjadi renungan, satu mayat lagi tergeletak di kota di mana malaikat maut berpesta pora dan kematian berlimpah ruah, namun penjelasan yang memuaskan untuk itu tidak ada.

Baca Juga: Presiden Ukraina Komitmen Penyelesaian Damai dengan Rusia, Namun Tetap Minta Senjata dari Barat

Seorang tetangga menghibur Natalya, yang suami dan keponakannya dibunuh oleh pasukan Rusia, saat dia menangis di kebunnya di Bucha, Ukraina, Senin, 4 April 2022. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Seorang warga, Mykola Babak, menunjukkan lelaki itu setelah merenungkan adegan di halaman kecil di dekatnya.

Tiga mayat terbaring di sana. Satu mayat tergeletak di atas karpet tua di dekat satu mayat lain, seseorang meletakkan segenggam bunga warna kuning.

Seekor anjing herder mondar-mandir di dekat sebuah gerobak kecil di tikungan, tampak gelisah. Di gerobak itu ada mayat anjing lain, juga mati ditembak.

Mykola Babak lalu berdiri, sebatang rokok di satu tangan, kantong plastik berisi makanan kucing di tangan lainnya.

"Saya merasa sangat tenang hari ini," katanya.

"Aku pangkas janggut untuk pertama kalinya."

Pada awal pendudukan tentara Rusia selama sebulan di Bucha, katanya, mereka sibuk dengan diri mereka sendiri, tampak fokus pada gerak maju ke depan, ke arah Kiev.

Baca Juga: Barat: Seperempat Pasukan Rusia yang Dikerahkan Serang Ukraina Sudah Tidak Efektif Tempur

Seekor anjing gembala jerman lewat di dekat anjing lain yang terbunuh di halaman sebuah rumah di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Selasa, 5 April 2022. (Sumber: AP Photo/Rodrigo Abd)

Ketika semua rencana itu terhalang, tentara Rusia pergi dari rumah ke rumah mencari pemuda, kadang-kadang mengambil dokumen dan telepon.

Perlawanan Ukraina tampaknya membuat tentara Rusia seperti kena mental. Orang-orang Rusia itu tampak lebih marah, lebih impulsif. Terkadang mereka tampak mabuk.

Pertama kali mereka mengunjungi Mykola Babak, mereka bersikap sangat sopan. Tetapi ketika mereka kembali pada hari ulang tahunnya, 28 Maret, mereka meneriaki Babak dan saudara iparnya.

Mereka menaruh granat di ketiak kakak ipar Babak dan mengancam akan menarik pin granat.

Mereka menarik pelatuk AK-47 dan menembak di dekat kaki Babak.

"Mari kita bunuh dia," kata salah satu dari mereka, tetapi orang Rusia lainnya menyuruh mereka untuk meninggalkannya dan pergi.

Sebelum mereka pergi, orang-orang Rusia itu mengajukan pertanyaan yang sangat bagus:

"Mengapa kamu masih di sini?"

Baca Juga: Ramai Istilah Kejahatan Perang, Kejahatan Terhadap Kemanusiaan, dan Genosida di Ukraina, Ini Bedanya

Mayat lelaki dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kyiv, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Seperti banyak orang yang tinggal di Bucha, Mykola Babak sudah tua, 61 tahun. Tidak mudah untuk pergi mengungsi, dan Babak pikir dirinya akan selamat.

Namun, pada akhirnya, orang-orang Rusia yang stres menuduhnya sebagai penyabot.

Babak menghabiskan satu bulan di bawah pendudukan tanpa listrik, tanpa air mengalir, dan harus memasak dengan kayu bakar. Dia tidak siap untuk perang ini. Mungkin orang Rusia juga tidak.

Sekitar jam 6 sore pada tanggal 31 Maret, Babak mengingatnya dengan jelas, orang-orang Rusia itu melompat ke dalam kendaraan mereka dan pergi, begitu cepat sehingga mereka meninggalkan mayat rekan-rekan mereka.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x