Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Kembali Tembak Rudal Balistik Antarbenua ke Laut Jepang, Bikin Tegang

Kompas.tv - 4 Mei 2022, 15:48 WIB
korea-utara-kembali-tembak-rudal-balistik-antarbenua-ke-laut-jepang-bikin-tegang
Peluncuran rudal Korea Utara dengan tayangan di TV, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 4 Mei 2022. Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik ke arah perairan timurnya pada hari Rabu, kata pejabat Korea Selatan dan Jepang (Sumber: AP Photo/Lee Jin-man)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik hari Rabu, (4/5/2022) kata militer Korea Selatan, hanya seminggu setelah pemimpin Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklir Pyongyang pada “kecepatan secepat mungkin”, demikian laporan France24, Rabu, (4/5/2022).

Peluncuran itu adalah yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata Korea Utara sepanjang tahun ini, dan dilakukan setelah pejabat AS dan Korea Selatan memperingatkan Pyongyang sedang bersiap untuk melanjutkan uji coba nuklir.

"Terdeteksi satu rudal balistik yang ditembakkan oleh Korea Utara hari ini pada 12.03 (0303 GMT) dari sekitar Sunan menuju Laut Timur (Laut Jepang) ," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

“Saat ini, militer kami menjaga postur kesiapan dengan melacak dan memantau gerakan terkait dalam persiapan untuk peluncuran tambahan.”

Penjaga Pantai Jepang juga mengatakan Korea Utara telah meluncurkan rudal yang "berpotensi balistik".

Negara bersenjata nuklir itu kembali secara dramatis ke peluncuran jarak jauh mulai bulan Maret dengan uji coba rudal balistik antarbenua yang paling kuat - yang mungkin dapat mencapai benua Amerika Serikat.

Baca Juga: Kim Jong-Un Janji Senjata Nuklir Korea Utara Jadi Lebih Kuat, Siap Menyerang Jika Diserang

Rudal balistik lintasbenua Hwasong-17 Korea Utara dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang, Senin (25/4/2022) malam waktu setempat. (Sumber: KCNA/KNS via Associated Press)

Tes semacam itu dihentikan saat Kim bertemu Presiden AS kala itu, Donald Trump, untuk pertarungan diplomasi yang runtuh pada 2019.

Pembicaraan damai terhenti sejak itu, dan meskipun ada sanksi yang menggigit, Korea Utara terus menggandakan upaya modernisasi militernya.

Kim Jong Un mengatakan pada parade militer pekan lalu, dia akan mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan "kekuatan nuklir negara kita secepat mungkin", menurut rekaman pidatonya yang disiarkan di media pemerintah.

“Kekuatan nuklir, simbol kekuatan nasional kita dan inti kekuatan militer kita, harus diperkuat baik dari segi kualitas maupun skalanya.”

Negosiasi berulang yang bertujuan meyakinkan Kim untuk menghentikan program senjata nuklirnya tidak membuahkan hasil.

“Ada kemungkinan besar mereka melakukan uji tembak rudal yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir,” kata Ahn Chan-il, seorang sarjana studi Korea Utara, seperti dikutip France24.

Baca Juga: Korea Utara Pamerkan Rudal Hwasong-17, Kim Jong-un Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Diprovokasi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat menginspeksi pasukan pada perayaan 90 tahun tentara pembebasan rakyat Korea (Sumber: KCNA)

Kim juga memperingatkan dia bisa "secara pre-emptive" menggunakan kekuatan nuklirnya untuk melawan kekuatan musuh pada pertemuan dengan petinggi militer pekan lalu.

Uji coba senjata terbaru dilakukan hanya beberapa hari sebelum presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang bersumpah akan bersikap lebih keras terhadap Korea Utara, mulai menjabat minggu depan.

“Itu bisa menjadi pesan peringatan untuk… Yoon,” kata Hong Min dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional.

Yoon telah mengisyaratkan dia hanya bersedia untuk berbicara tentang perdamaian jika Korea Utara menegaskan bersedia untuk denuklirisasi, sesuatu yang tidak akan pernah diterima Pyongyang, kata Hong Min.

“Itu juga bisa menandakan sikap Pyongyang, mereka tidak punya pilihan selain untuk lebih meningkatkan persenjataannya jika Seoul dan Washington memutuskan untuk mengerahkan aset militer strategis ke Selatan,” katanya.

Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Korea Selatan pada bulan Mei.




Sumber : Kompas TV/France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x