Penulis Novel 'Cara Membunuh Suamimu' Disidang di AS atas Dakwaan Bunuh Suaminya

LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Seorang penulis novel berjudul "How To Murder Your Husband" atau "Cara Membunuh Suami Anda" saat ini menjalani pengadilan kriminal di Amerika Serikat karena didakwa membunuh suaminya, seperti dilansir Straits Times, Kamis (19/5/2022)

Ini adalah kasus yang memiliki semua keunggulan fiksi detektif klasik, pembayaran asuransi yang besar, tersangka miskin yang mengaku menderita amnesia, senjata yang hilang, dan rekaman kamera pengawas yang tampaknya menangkap pelakunya secara langsung.

Tapi bagi novelis Nancy Crampton Brophy, itu bukan plot buku terbarunya; ini adalah kehidupan nyata di ruang pengadilan Oregon, Amerika Serikat.

Nancy Crampton Brophy, yang seri novel tulisannya di antaranya "Wrong Never Felt So Right" atau "Salah Tidak Pernah Terasa Sebenar Ini", termasuk "The Wrong Husband" atau "Suami yang Salah" dan "The Wrong Lover" atau "Kekasih yang Keliru", dituduh menembak Daniel Brophy, menggunakan pistol yang dia beli di eBay namun larasnya sekarang hilang.

Jaksa mengatakan penulis berusia 71 tahun itu kepayahan membayar hipotek atau cicilan rumahnya, tetapi mempertahankan pembayaran asuransi jiwa yang akan membayar total US$1,4 juta atau setara 20 miliar rupiah jika suaminya meninggal.

"Secara finansial saya lebih baik dengan Dan (Daniel) dalam keadaan hidup daripada Dan dalam keadaan mati," tutur Nancy saat menjalani persidangan di Portland minggu ini, seperti laporan The Oregonian yang dikutip Straits Times.

Baca Juga: Buku Novel Anak Bajang Mengayun Bulan, Ajak Pembaca Lihat Sisi Baik Makhluk yang Dianggap Buruk!

"Kalau boleh saya tanya, di mana motivasinya?  Seorang editor akan terbahak dan berkata, 'Saya pikir Anda harus bekerja lebih keras untuk cerita ini, Anda memiliki lubang besar di dalamnya.'"

Jaksa Shawn Overstreet mengatakan rekaman kamera keamanan menangkap minivan Crampton Brophy di luar Institut Kuliner Oregon pada 2 Juni 2018 hampir persis saat suaminya yang bekerja sebagai koki terbunuh di salah satu ruang kelas sekolah masak tersebut.

"Anda berada di sana pada saat yang sama ketika seseorang kebetulan menembak suami Anda .... dengan jenis senjata yang Anda miliki dan yang sekarang hilang secara misterius," kata Jaksa.

Crampton Brophy mengatakan di depan pengadilan, dia tidak ingat berada di sana, meskipun mengakui dia memang ada di lokasi pembunuhan, bersikeras gambar CCTV menunjukkan dia di daerah itu karena dia sedang mengemudi berputar-putar mencari inspirasi cerita.

"Ini bukan pria yang akan saya tembak karena saya memiliki masalah ingatan. Bagi saya, jika saya yang menembaknya, saya akan tahu setiap detailnya."

Daniel Brophy, 63, ditemukan tewas pagi itu oleh siswa yang sedang bersiap untuk belajar. Daniel tewas ditembak dua kali.

Penyelidik mengatakan laras dari pistol Glock yang digunakan dalam pembunuhan itu dibeli oleh tersangka, sang istri, di eBay.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Plot Twist dalam Film & Novel

Laras itu, yang akan berisi petunjuk forensik yang memberatkan, tidak pernah ditemukan, meskipun polisi telah melakukan pencarian secara menyeluruh.

Crampton Brophy mengakui membeli pistol Glock, yang katanya untuk suaminya melindungi dirinya sendiri ketika dia pergi berburu jamur di hutan, tetapi mengatakan laras yang hilang dia beli sebagai bagian dari penelitian untuk sebuah novel yang belum selesai.

"Ada pemisahan besar antara apa yang untuk menulis (laras) dan apa yang untuk perlindungan (pistol Glock)," katanya kepada pengadilan, seperti dilaporkan The Oregonian.

Jaksa mengatakan Crampton Brophy, yang novelnya "Cara Membunuh Suami Anda" tetap dapat diakses secara online dan buku-bukunya dapat dibeli di Amazon, mengalami kehancuran finansial sebelum kematian suaminya, tetapi terus membayar ke 10 polis asuransi jiwa terpisah.

Blog tentang cara membunuh suami membahas metode dan motivasi untuk 'memberangkatkan' pasangan yang tidak diinginkan, di dalamnya termasuk keuntungan finansial dan penggunaan senjata api, meskipun disebutkan bahwa senjata "keras, berantakan, membutuhkan keterampilan".

"Tetapi hal yang saya ketahui tentang pembunuhan adalah, setiap dari kita memiliki (kemampuan) dalam diri masing-masing ketika dipojokkan cukup jauh," kata esai itu.

Sidang yang dimulai awal April ini masih berlangsung.