Kompas TV internasional kompas dunia

Pengawas Nuklir PBB Ungkap Iran Berencana Meningkatkan Pengayaan Uranium

Kompas.tv - 9 Juni 2022, 14:01 WIB
pengawas-nuklir-pbb-ungkap-iran-berencana-meningkatkan-pengayaan-uranium
Gambar satelit ini menunjukkan situs nuklir Natanz bawah tanah Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat ke selatan, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022. (Sumber: Planet Labs PBC via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

DUBAI, KOMPAS.TV — Badan Pengawas Nuklir PBB hari Kamis, (9/6/2022) mengungkapkan bahwa Iran berencana memasang dua sentrifugal canggih baru yang akan memungkinkan Teheran memperkaya lebih banyak uranium dengan cara lebih cepat, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (9/6/2022).

Temuan PBB itu dipandang sebagai eskalasi terbaru dalam kebuntuan atas program nuklir Iran.

Keputusan untuk menambahkan dua sentrifugal IR-6 di fasilitas nuklir bawah tanah Natanz datang ketika negara-negara pada pertemuan Badan Energi Atom Internasional IAEA di Wina Rabu malam memilih untuk mengecam Iran.

Teguran itu berkaitan dengan apa yang disebut IAEA sebagai kegagalan Iran memberikan "informasi yang kredibel" atas bahan nuklir buatan manusia yang ditemukan di tiga situs yang tidak diumumkan di negara itu.

Tetapi bahkan sebelum pemungutan suara, Iran mematikan dua perangkat yang digunakan IAEA untuk memantau pengayaan di Natanz.

Pejabat Iran juga mengancam akan mengambil lebih banyak langkah di tengah krisis bertahun-tahun yang mengancam akan melebar menjadi serangan lebih lanjut.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi hari Kamis, (9/6/2022) mengatakan Iran memberi tahu IAEA mereka berencana memasang dua kaskade baru IR-6 di Natanz.

Baca Juga: Pendukung Putin Ancam Barat: Perang Dunia III dan Perang Nuklir Akan Tiba

Fasilitas nuklir Iran di Natanz, Teheran. Badan Pengawas Nuklir PBB hari Kamis, (9/6/2022) mengungkapkan bahwa Iran berencana memasang dua sentrifugal canggih baru yang akan memungkinkan Teheran memperkaya lebih banyak uranium dengan cara lebih cepat. (Sumber: Atomic Energy Organization of Iran via AP, File)

Kaskade adalah serangkaian sentrifugal yang dihubungkan bersama untuk memutar gas uranium dengan cepat untuk memperkayanya.

Sebuah sentrifugal IR-6 memutar uranium 10 kali lebih cepat dari sentrifugal generasi pertama yang pernah dibatasi oleh Iran berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia.

Pada Februari menurut IAEA, Iran memutar kaskade IR-6 di fasilitas bawah tanahnya di Fordo.

Di Natanz, yang terletak sekitar 200 kilometer selatan ibu kota, Teheran, Iran sebelumnya mengatakan berencana memasang satu kaskade IR-6.

IAEA mengatakan pihaknya "memverifikasi" instalasi yang sedang berlangsung dari kaskade itu hari Senin, sementara dua kaskade baru yang dijanjikan belum beroperasi.

Iran dan kekuatan dunia pada 2015 menyetujui kesepakatan nuklir, yang membuat Teheran secara drastis membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Pada tahun 2018, Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika dari perjanjian itu, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang lebih luas dan memicu serangkaian serangan dan insiden.

Baca Juga: Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Iran: Kami Memiliki Kemampuan yang Tak Terbayangkan

Kepala juru runding program nuklir Iran Ali Bagheri Kani. Badan Pengawas Nuklir PBB hari Kamis, (9/6/2022) mengungkapkan bahwa Iran berencana memasang dua sentrifugal canggih baru yang akan memungkinkan Teheran memperkaya lebih banyak uranium dengan cara lebih cepat (Sumber: AP Photo/Lisa Leutner, file)

Pembicaraan di Wina mengenai kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping terhenti sejak April.

Sejak kesepakatan itu gagal, Iran menjalankan sentrifugal canggih dan memiliki persediaan uranium diperkaya yang berkembang pesat.

Pakar nonproliferasi nuklir memperingatkan, Iran telah memperkaya hingga tingkat kemurnian 60 persen, langkah teknis singkat dari tingkat senjata yang mengandung kemurnian 90 persen untuk membuat satu senjata nuklir jika memutuskan untuk melakukannya.

Iran menegaskan programnya adalah untuk tujuan damai, meskipun para ahli PBB dan badan-badan intelijen Barat mengatakan Iran memiliki program nuklir militer terorganisir sampai tahun 2003.

Membangun bom nuklir masih akan memakan waktu lebih lama bagi Iran jika mengejar senjata, kata para analis, meskipun mereka memperingatkan kemajuan Teheran membuat program itu lebih berbahaya.

Israel di masa lalu mengancam mereka akan melakukan serangan pendahuluan untuk menghentikan Iran, dan diduga mulai melakukan tindakan tersebut dalam serangkaian pembunuhan baru-baru ini yang menargetkan pejabat Iran.

Iran menyimpan rekaman dari kamera pengintai IAEA sejak Februari 2021 sebagai taktik tekanan untuk memulihkan kesepakatan atom.

Baca Juga: Uni Eropa Ungkap Kesepakatan Nuklir Iran Sangat Dekat, Sudah di Depan Mata

Citra satelit menunjukkan fasilitas nuklir Iran, Natanz, pada 7 April 2021. Badan Pengawas Nuklir PBB hari Kamis, (9/6/2022) mengungkapkan bahwa Iran berencana memasang dua sentrifugal canggih baru yang akan memungkinkan Teheran memperkaya lebih banyak uranium dengan cara lebih cepat. (Sumber: Planet Labs Inc. via AP)

Resolusi yang mengecam Iran pada pertemuan IAEA di Wina, yang disponsori oleh Jerman, Prancis, Inggris dan AS, disahkan dengan dukungan 30 dari 35 suara.

Rusia dan China memberikan suara menentang, tulis duta besar Rusia Mikhail Ulyanov di Twitter. India, Libya dan Pakistan abstain.

Setelah pemungutan suara, sebuah pernyataan bersama dari Prancis, Jerman, Inggris dan AS mengatakan kecaman itu “mengirim pesan yang jelas ke Iran, mereka harus memenuhi kewajiban pengamanannya dan memberikan klarifikasi yang kredibel secara teknis tentang masalah pengamanan yang luar biasa.”

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Iran mengkritik kecaman itu sebagai "tindakan politik, tidak benar dan tidak konstruktif."

Seorang pejabat Iran sebelumnya memperingatkan kepada pejabat IAEA bahwa Teheran sekarang mempertimbangkan untuk mengambil "langkah-langkah lain" juga.

"Kami berharap mereka sadar dan menanggapi kerja sama Iran dengan kerja sama," kata Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran.

“Tidak dapat diterima bahwa mereka menunjukkan perilaku yang tidak pantas sementara Iran terus bekerja sama.” ujar Kamalvandi.



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x