Kompas TV internasional kompas dunia

Imbas Politikus India yang Hina Nabi Muhammad Mengkhawatirkan, Aksi Kekerasan Berlanjut

Kompas.tv - 30 Juni 2022, 11:47 WIB
imbas-politikus-india-yang-hina-nabi-muhammad-mengkhawatirkan-aksi-kekerasan-berlanjut
Ilustrasi pembunuhan (Sumber: Istock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

RAJAHSTAN, KOMPAS.TV -  Aksi kekerasan sebagai buntut dari kasus SARA yang dilontarkan politikus India Nupur Sharma, belum mereda di India.

Bahkan, seorang pria di India dipenggal oleh dua orang setelah disebut mendungkung pernyataan Nupur Sharma tersebut. 

Korban pemenggalan diketahui bernama Kanhaiya Lal, seorang penjahit di Udaipur, Rajahstan yang dipenggal dengan parang, Selasa (28/6/2022).

Dua pelaku pembunuhan mengerikan itu diidentifikasi sebagai Mohammad Riaz dan Ghouse Mohammad.

Dikutip dari India Today, mereka melakukan pembalasan atas penistaan agama, setelah korban membuat postingan untuk mendukung Sharma, yang merupakan politisi dari partai berkuasa , BJP.

Baca Juga: Dalam 6 Bulan 12 Jurnalis Dibunuh di Meksiko, Terbaru Ada yang Ditembak di depan Putrinya

Sharma telah dihukum oleh partai tersebut setelah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Kedua pelaku  merekam pemenggalan tersebut dan mengakui kejahatannya. Hal ini membuat otoritas setempat bergerak cepat. 

Menurut pihak penyelidik, pelaku memiliki hubungan dengan Dawat-e-Islami, gerakan keagamaan di Pakistan.

Dawat-e-Islami adalah kegiatan keagamaan non-profit yang menyiarkan pesan Nabi Muhammad, dan memberikan kursus pendidiklan Islam serta mengelola saluran TV.

Kegiatan keagamaan itu didirikan oleh Maulana Ilyas Attari di Karachi, Pakistan pada 1981.

Selain itu semua hal yang berkaitan dengan keagamaan itu menambahkan nama Attari, seperti pendirinya pada nama mereka.

Baca Juga: Dua Politikus India Bikin Berang Negara Islam Hingga Taliban, Dilaporkan Menghina Nabi Muhammad

Menurut laporan kepolisian, salah satu terdakwa dalam insiden pemenggalan itu, Mohammad Riaz, juga menambahkan nama Attari di namanya.

Menurut sumber kepolisian, setelah melakukan pembunuhan, kedua pelaku dikabarkan tengah berada dalam perjalanan ke Ajmer Sharif.

Kepolisian Rajashtan dan Badan Investigasi Nasional saat ini tengah mencoba mencari tahu apakah kedua pelaku merupakan bagian dari jaringan ekstremis.

Sementara Kepala Menteri Negara Bagian Rajasthan, Ashok Gehlot, dalam pernyataan via Twitter menyatakan bahwa kedua tertuduh dalam pembunuhan itu telah ditangkap.

"Kedua tertuduh dalam pembunuhan itu telah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan yang cepat," kata Gehlot.

Gehlot menyerukan kepada warganya untuk tetap tenang dan tidak membagikan video mengerikan itu karena dinilai akan 'mendukung motif penyerang untuk memicu perpecahan dalam masyarakat'.

Setelah insiden tersebut, pemerintah  India mengerahkan 600 personel tambahan untuk mengamankan Udaipur. Kemudian, pihak berwenang memutus akses internet di sejumlah wilayah negara bagian Rajasthan agar tak terjadi aksi kekerasan lagi.

 




Sumber : India Today


BERITA LAINNYA



Close Ads x