Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Mantan Jenderal AS Sebut Rusia Mulai Lelah dan Bakal Kalah pada 2023, tapi Ada Syaratnya

Kompas.tv - 16 Juli 2022, 15:25 WIB
mantan-jenderal-as-sebut-rusia-mulai-lelah-dan-bakal-kalah-pada-2023-tapi-ada-syaratnya
Mantan Komandan Jenderal AS di Eropa, Letnan Jenderal Ben Hodges menegaskan Rusia mulai kelelahan dan bakal kalah pada 2023. (Sumber: AP Photo/Mindaugas Kulbis, file)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Jenderal Amerika Serikat (AS) menilai Rusia mulai lelah dalam serangan ke Ukraina.

Pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges meyakini, dengan kondisi saat ini, Rusia bakal kalah pada akhir 2023.

Namun, ia menegaskan, hal itu baru akan terjadi jika kekuatan Barat melancarkan dukungan militer ke Ukraina.

Hodges yang merupakan mantan Komandan Jenderal AS di Eropa, membuat pernyataan itu pada wawancara dengan Insider yang diterbitkan Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Gadis 4 Tahun dengan Down Syndrome Ini Hendak Pergi ke Terapis, tapi Rudal Rusia Merenggut Nyawanya

Pihak Ukraina sendiri telah mengindikasikan bahwa senjata yang disediakan Barat bisa membuat perbedaan.

“Rusia kelelahan. Mereka tidak punya hal lain yang bisa mereka lakukan sekarang,” kata Hodges pada Insider, dikutip dari Newsweek.

Ia juga mengungkapkan, setiap kali Rusia tak memiliki keunggulan senjata yang luar biasa, Ukraina bisa menang setiap saat.


Mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata yang memungkinkan untuk menyerang artileri Rusia, gudang amunisi dan pos komando, akan mengganggu satu hal yang dimiliki Rusia, dan menguntungkan mereka.

Hodges mengatakan bahwa Putin dapat terus menyeret pertempuran, sambil menunggu publik AS mengalihkan perhatiannya ke masalah ekonomi.

Baca Juga: Gadis 4 Tahun dengan Down Syndrome Ini Hendak Pergi ke Terapis, tapi Rudal Rusia Merenggut Nyawanya

Tetapi, Hodges mengatakan Rusia mulai sedikit kehabisan waktu.

“Jika Barat mampu bertahan bersama pada tahun ini, jadi saya pikir itu (perang) akan segera berakhir,” katanya.

Ukraina sendiri sangat bergantung pada bantuan militer Barat melawan Rusia yang lebih besar dan bersenjata lebih baik.

Pentagon mengungkapkan, AS telah memberikan bantuan keamanan sekitar 8 miliar dolar AS atau setara Rp120 triliun ke Ukraina, sejak penyerangan Rusia ke negara itu.

 



Sumber : Newsweek



BERITA LAINNYA



Close Ads x