Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Buka Suara Pengakuan Korea Utara atas Kemerdekaan Donetsk-Luhansk: Kami Tak Beri Keuntungan

Kompas.tv - 18 Juli 2022, 10:23 WIB
rusia-buka-suara-pengakuan-korea-utara-atas-kemerdekaan-donetsk-luhansk-kami-tak-beri-keuntungan
Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora, menegaskan Rusia tak memberikan keuntungan apa pun untuk Korea Utara atas pengakuan kemerdekaan Donetsk dan Luhansk. (Sumber: Russian Embassy in the DPRK/Russian Foreign Ministry Press Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Rusia akhirnya buka suara mengenai pengakuan Korea Utara atas kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengungkapkan Rusia tak memberi keuntungan apa pun untuk Korea Utara atas pengakuan itu.

“Korea Utara tak mendapat keuntungan apa pun dari kami atas pengakuan bahwa Krimea bagian dari Rusia. Kami tak menuliskan cek untuk mereka untuk setiap suara yang menguntungkan kami di PBB atau platform internasional lainnya,” ujarnya dilansir dari TASS, Senin (18/7/2022).

Baca Juga: Menlu Rusia Kecam Gagasan Komunitas Politik Eropa, Disebut Ide Konfrontatif dengan Niat Anti-Rusia

“Kepemimpinan Korea Utara menilai pertempuran Donbas melawan otoritas Banderite sangat adil, dan mengungkapkan rezim Kiev sebagai boneka Washington,” kata Matsegora.

Matsegora mencatat bahwa Korea Utara selalu melakukan apa yang dianggapnya benar di arena internasional, bahkan terkadang merugikan dirinya.

“Korea Utara adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu menjalankan kebijakan luar negeri yang benar-benar independen,” katanya.

Sebelumnya Korea Utara mengungkapkan pengakuan atas kemerdekaan Donetsk dan Luhansk yang kini sebagian besar dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia.

Pengakuan itu kemudian membuat Ukraina mengamuk, dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Serang Ukraina usai Dikecam karena Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Rezim Kim Jong-un pun kemudian membela diri atas keputusan mereka mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR), yang merupakan bentukan pemberontak pro-Rusia.

Pyongyang menegaskan pengakuan tersebut sebagai bentuk pelaksanaan kedaulatan yang sah dari Korea Utara.

Korea Utara sendiri menjadi negara ketiga yang mengakui kemerdekaan wilayah tersebut usai Rusia dan Suriah.



Sumber : TASS



BERITA LAINNYA



Close Ads x