Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pertempuran Besar Menanti di Selatan Ukraina, Rusia Bersiap Hadapi Serangan Balik

Kompas.tv - 22 Juli 2022, 23:55 WIB
pertempuran-besar-menanti-di-selatan-ukraina-rusia-bersiap-hadapi-serangan-balik
Ilustrasi. Pasukan Ukraina menembakkan senjata recoilless SPG-9 ketika latihan tempur di wilayah Kharkiv, 19 Juli 2022. Pasukan Rusia di selatan Ukraina dilaporkan tengah mempersiapkan pertahanan guna mengantisipasi serangan balik Kiev. Serangan balik Ukraina untuk merebut kembali wilayah selatan diyakini akan menghasilkan pertempuran besar. (Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MYKOLAIV, KOMPAS.TV - Pasukan Rusia di selatan Ukraina dilaporkan tengah mempersiapkan pertahanan guna mengantisipasi serangan balik Kiev. Serangan balik Ukraina untuk merebut kembali wilayah selatan diyakini akan menghasilkan “pertempuran besar.”

Menurut laporan The Guardian, Jumat (22/7/2022), di Oblast (daerah setingkat provinsi) Kherson, pasukan Rusia membangun gardu pertahanan dan menggali parit. Informasi tersebut didapatkan dari wawancara warga setempat.

Selain itu, gencarnya serangan Ukraina ke sekitar Kherson belakangan ini diyakini mengindikasikan serangan balik sudah dekat. Beberapa hari belakangan, titik-titik logistik dan gudang senjata Rusia di sekitar Kherson gencar diserang Ukraina.

Oblast Kherson sendiri jatuh ke tangan pasukan Rusia pada awal Maret lalu. Wilayah ini direbut berkat serangan Rusia dari arah selatan yang juga membuat Moskow menguasai sebagian Zaporizhzia dan Donetsk.

Baca Juga: Miris, Prajurit Rusia Akui Hanya Diberi Latihan Lima Hari sebelum Dikirim Perang ke Ukraina

Pasukan Ukraina di selatan dilaporkan rutin berlatih. Seorang instruktur batalion infanteri dengan nama panggilan “Makita” menyebut terdapat beberapa tantangan jika Kiev hendak meluncurkan serangan balik ke selatan.

“Kami sekarang mempertahankan posisi di timur Mykolaiv. Namun, tujuannya adalah membebaskan wilayah yang diduduki pasukan Rusia. Tantangan terbesarnya adalah melakukannya dengan kerugian minimum di pihak Ukraina,” kata Makita kepada The Guardian.

“Pasukan Rusia membentengi posisi mereka yang sebenarnya sudah bagus. Mereka punya waktu sebulan untuk meningkatkan pertahanan. Mereka juga kelihatannya membawa lebih banyak senjata, termasuk cadangan 2S7S (artileri berat swa-gerak)."

“Tugas pertama kami adalah memukul mundur pasukan Rusia di arah Kherson dan di Sungai Dnipro (Dnieper). Kami tahu ini akan sulit,” pungkas Makita.

Para pejabat di pemerintahan Volodymyr Zelenskyy menyatakan secara terbuka bahwa fase perang berikutnya akan memicu kekerasan berskala lebih besar. 

Pada awal Juli, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mendesak penduduk di wilayah yang dikuasai Rusia agar mengungsi dengan segala cara.

“Akan ada pertempuran besar. Saya tidak mau menakuti siapa pun. Bagaimanapun, semua orang sudah mengerti semuanya,” kata Vereshchuk.

Baca Juga: Intelijen Inggris Sebut Rusia akan Kehabisan Tenaga, Bakal Gagal karena Serangan Balik Ukraina

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa pihaknya akan memperluas pertempuran ke luar Donbass. Ia menyebut Moskow turut mengincar wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan.

Sementara itu, Alexander Senkevich, wali kota Mykolaiv, daerah yang menjadi benteng Ukraina di front selatan, menyebut serangan Rusia ke daerahnya meningkatkan urgensi serangan balik.

“Teori militer menyebut Anda perlu keunggulan tiga-banding-satu jika menyerang. Namun, mereka (Rusia) membangun fortifikasi termasuk tank blind untuk melindungi kendaraan lapis baja mereka. Mereka akan coba memperpanjang tiap pertempuran hingga musim dingin, sehingga mereka terlindungi dan pasukan kami akan berada di lapangan,” kata Senkevich.

“Akan tetapi, karena kota kami diserang hampir tiap hari, dan orang Ukraina terbunuh hampir tiap hari, kami perlu serangan balik,” lanjutnya.


Apabila serangan balik Ukraina diluncurkan dalam hitungan pekan atau bulan, Kherson diyakini akan menjadi target utamanya. Kherson diyakini menjadi salah satu target utama Kiev dalam kampanye merebut kembali teritori yang dikuasai Rusia.

Baca Juga: Ukraina Bakal Lakukan Serangan Balik di Kherson, Penduduk Diminta Melarikan Diri


 



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x