Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Bisa Bayar Utang Rp8 Juta yang Berbunga Jadi Rp287 Juta, Perempuan Thailand Ini Digampar Durian

Kompas.tv - 29 Juli 2022, 17:10 WIB
tak-bisa-bayar-utang-rp8-juta-yang-berbunga-jadi-rp287-juta-perempuan-thailand-ini-digampar-durian
Ilustrasi durian. Seorang perempuan di Thailand digampar dengan durian setelah tak membayar hutang. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

BANGKOK, KOMPAS.TV - Seorang perempuan Thailand digampar dengan durian seusai ia tak mampu membayar utang ke rentenir.

Perempuan bernama Duangduen itu mengungkapkan, dirinya telah mengambil pinjaman senilai 20.000 baht atau senilai Rp8,2 juta.

Ia meminjam uang tersebut untuk membuka toko bersama temannya.

Namun, semuanya memburuk setelah utang yang harus ia bayar, berbunga hingga menjadi 700.000 baht, atau sekitar Rp287 juta.

Baca Juga: Pria China Ini Kesulitan Cari Pekerjaan, Ternyata Gara-Gara Wajahnya yang Seperti Anak-Anak

Dikutip dari World of Buzz, Kamis (28/7/2022), Duangduen awalnya melakukan pembayaran rutin, tetapi pandemi Covid-19 kemudian menempatkannya dalam situasi sulit secara finansial.

Hal itu dikarenakan ia kehilangan uang setelah memilih mempertahankan toko.

Hal itu membuat rentenir kemudian menyewa penagih utang, yang menggerebek rumahnya dan mengancam mereka.

Yang membuat semuanya kian memburuk, penagih utang menyarankan Duangduen untuk meminjam lebih banyak uang untuk membayar utang lamanya.

Praktik gali lubang tutup lubang itu kemudian disetujui oleh perempuan tersebut.

Hal itu kemudian membuat Duangduen dan temannya harus membayar 20.000 baht setiap hari.

Hingga akhirnya, Duangduen sampai di titik ditinggal kabur sang teman.


Tak tahu apa lagi yang harus dilakukannya, Duangduen kemudian menghubungi departemen manajemen utang milik pemerintah.

Pihak departemen kemudian menghubungi rentenir tersebut dan mengatur agar mereka sementara menghentikan pembayaran.

Namun, sang rentenir kemudian mengunjungi rumah perempuan itu dan meminta uangnya kembali.

Baca Juga: Waduh, Rusia Ternyata Telah Selundupkan Mata-mata ke Ukraina Sejak Sebelum Invasi

Situasi mencapai puncaknya pada 17 Juli lalu ketika Duangduen memarkir sepeda motornya di pinggir jalan di Provinsi Lamphun untuk menerima telepon.

Seorang perempuan tiba-tiba mendatanginya dan menampar muka Duangdueng dengan durian sebelum kemudian melarikan diri.

Sejak itu, Duangduen meminta pertolongan media, karena polisi tak menunjukkan perkembangan perhatian atas keluhannya.

Ia juga menjelaskan bahwa situasinya saat ini masih tetap sama, karena ia tetap menerima ancaman.

 



Sumber : World of Buzz



BERITA LAINNYA



Close Ads x