Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Mengamuk ke Azerbaijan karena Operasi Militer ke Nagorno-Karabakh, Langgar Gencatan Senjata

Kompas.tv - 4 Agustus 2022, 14:07 WIB
rusia-mengamuk-ke-azerbaijan-karena-operasi-militer-ke-nagorno-karabakh-langgar-gencatan-senjata
Tentara Azerbaijan telah melakukan operasi militer terhadap milisi etnis Armenia di Nagorno-Karabakh, Rabu (3/8/2022). (Sumber: Kementerian Pertahanan Azerbaijan)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengamuk ke Azerbaijan setelah negara itu meluncurkan operasi militer ke Nagorno-Karabakh, wilayah sengketa dengan Armenia.

Pada Rabu (3/8/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan angkatan bersenjata Azerbaijan telah melanggar gencatan senjata dengan Armenia.

Dikutip dari The Moscow Times, mereka menegaskan saat ini tengah melakukan tindakan untuk menstabilkan situasi dengan perwakilan Armenia dan Azerbaijan.

Azerbaijan melakukan operasi militer setelah tiga tentara tewas pada insiden di Baku, oleh pihak yang dicurigai sebagai kelompok bersenjata Armenia ilegal.

Baca Juga: Azerbaijan Luncurkan Operasi Militer di Nagorno-Karabakh, Tuduh Armenia Langgar Perjanjian

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengungkapkan adalah pasukan dari Karabakh yang menyerang dan membunuh tentara Azerbaijan di Distrik Lachin.

Kementerian itu pun menegaskan bahwa Armenia ada di belakang insiden berdarah tersebut.

Tentara Azerbaijan kemudian mengungkapkan telah merebut beberapa tindakan strategis di Nagorno-Karabakh, dalam operasi pembalasan terhadap apa yang mereka sebut, aksi teroris kelompok bersenjata Armenia ilegal di Azerbaijan.

Sementara itu, pihak Armenia di Nagorno-Karabakh mengungkapkan Azerbaijan telah melanggar aturan gencatan senjata, membunuh dua orang dan melukai 14 orang lainnya.

Baca Juga: China Kepung Taiwan dengan Latihan Militer, Taipei Siapkan Perlawanan

Nagorno dan Karabakh memang telah menjadi lokasi sengketa Armenia dan Azerbaijan setelah kedua negara lepas dari Uni Soviet.

Bahkan pada 2020 lalu, kedua negara berperang di wilayah tersebut selama enam pekan.

Perang itu membuat sekitar 6.500 orang tewas.

Perang sendiri kemudian terhenti setelah gencatan senjata yang ditengahi oleh Rusia.  



Sumber : The Moscow Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x